SuaraJatim.id - Baru-baru ini beredar sebuah video seorang ibu mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris kalau anaknya seorang santri meninggal di pondok pesantren Gontor I Ponorogo Jawa Timur diduga akibat kekerasan.
Ibu bernama Soimah itu mengatakan anaknya bernama Albar Mahdi usia 17 tahun meninggal dengan kondisi mengenaskan. Jenazah Albar dikirim ke rumahnya di Palembang dengan kondisi kain kafannya penuh darah.
Bahkan, sebelum dikuburkan kain kafannya sampai harus diganti dua kali. Karena itu ibu Soimah menduga kalau anaknya Albar Mahdi meninggal karena tindak kekerasan di pondok.
"Pengasuh mau ngomong ke bapaknya. Singkatnya, pas aku sudah pulang bang, aku dikabari anaku sudah meninggal. Meninggal jam enam pagi dikabarinya jam 10," kata Soimah kepada Hotman Paris.
Baca Juga:Daftar 3 Artis Cantik dan Terkenal Pernah Jadi Asisten Pribadi Hotman Paris, Termasuk Sophia Latjuba
Video ini diunggah Hotman ke akun Instagramnya di @hotmanparisofficial dengan caption "Hotman 911 di Palembang". Video unggahan ini sudah disukai 6 ribu kali.
Aduan ibu soimah ini kemudian diteruskan oleh Hotman kepada Kapolda Jawa Timur. "Halo bapak Kapolda Jawa timur. Di sini ada seorang ibu yang datang ketemu Hotman di Palembang. Katanya anaknya meninggal di Gontor satu," kata Hotman dalam videonya.
"Meninggalnya diduga karena tindak kekerasan. Belum tahu pelakunya. Siapa namanya?" tanya Hotman.
"Namanya Albar Mahdi," jawab si ibu dengan menangis sesenggukan.
"Sudah dikubur?" tanya Hotman.
Baca Juga:Ibu di Palembang Mengadu Soal Kekerasan di Pondok Gontor dan 4 Berita Menarik Lainnya
"Sudah," kata Shoimah.
"Sudah lapor polisi?" tanya Hotman.
"Belum."
"Kenapa belum?" Hotman bertanya lagi.
"Karena ini enyangkut lembaga besar. Ini Gontor bang..," jawa si ibu.
Hotman kemudian menegaskan. "Kita tidak menuduh pelakunya dulu buk. Tapi meninggalnya di Gontor satu. Bapak Kapolda Jawa Timur tolong dilakukan penyelidikan segera kematian anak ibu Soimah."
Si ibu dan temannya kemudian menjelaskan dugaan kenapa sampai berpikir anaknya tewas karena tindak kekerasan. Sebab jenazah anaknya mengenaskan setelah dilihat fotonya.
Kain kafan pada kepala dan tubuhnya penuh dengan darah sampai meluber. "Saya lihat fotonya mengerikan. Kafannya penuh darah. Dua kali ganti kafan," kata suara di belakang si ibu.
Sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak pondok pesantren.