50 Adegan Prarekonstruksi Tewasnya Santri Albar Mahdi Digelar di Pondok Gontor

Polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo bernama Albar Mahdi (AM).

Muhammad Taufiq
Selasa, 06 September 2022 | 20:09 WIB
50 Adegan Prarekonstruksi Tewasnya Santri Albar Mahdi Digelar di Pondok Gontor
Olah TKP di Pondok Pesantren Gontor [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo bernama Albar Mahdi (AM). Korps Bhayangkara menggelar 50 adegan prarekonstruksi.

Lokasi PMDG sendiri di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Ponorogo. Di tempat itu santri Albar Mahdi asal Lampung diduga tewas setelah mendapatkan penganiayaan dari sejumlah orang. Dalam kasus ini, polisi juga sudah memeriksa sejumlah orang.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, mengatakan lokasi olah TKP salah satunya di tempat yang digunakan untuk kegiatan pramuka. Ya, sebab sebelum kejadian dugaan penganiayaan itu terjadi, ada kegiatan pramuka yang melibatkan banyak santri.

Di tempat lainnya, kata Catur, pihaknya kembali melakukan pemeriksaan 2 saksi baru yang merupakan dari staf IGD rumah sakit yang ada di lingkungan pondok.

Baca Juga:5 Fakta Meninggalnya Santri Gontor Diduga Dianiaya Senior, Kain Kafan Sampai Diganti Dua Kali

"Tadi pagi hingga siang anggota melakukan olah TKP. Total ada 50 adegan sudah dirangkum dari awal sampai yang terakhir di IGD rumah sakit yang berada di lingkungan pondok," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (06/09/2022).

"Jadi hingga saat ini, kita sudah memeriksa 1 saksi, terbaru 2 staf IGD dari rumah sakit yang berada di lingkungan pondok," katanya menambahkan.

Dari keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa, penyebab terjadinya dugaan tindak pidana penganiayaan itu karena kesalahpahaman korban dengan santri senior.

Selain itu, sebenarnya bukan hanya almarhum Albar Mahdi yang menjadi korban penganiayaan. Masih ada 2 korban lagi, namun hanya mengalami luka-luka dan tidak mengakibatkan meninggal dunia.

"Motif masih akan kita dalami lagi. Yang jelas dugaan penganiayaan ini dipicu karena kesalahpahaman. Korban penganiayaan ada 3 anak, namun santri adal Palembang hingga meninggal, sementara 2 santri lainnya hanya mengalami luka-luka," katanya menegaskan.

Baca Juga:Unggah Permintaan Maaf, Akun Instagram Ponpes Gontor Justru Banjir Doa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini