Dedik menambahkan jika saat di ICU anaknya sudah terpasang infus, serta dari hidung Alif juga keluar darah. Saya pun merasa ada yang janggal dengan keadaan anak saya.
"Saya melihat keadaan anak saya di ICU pasti ada apa-apanya. Karena saya lihat dia itu koma bukan pingsan seperti keterangan pelatihnya itu," katanya.
Saat Dedik kembali bertanya kepada pelatih, mereka tetap memberi jawaban jika anak saya kelelahan saat berlari. Saat Dedik kembali menanyakan apakah ada kontak fisik saat kegiatan itu. Tim pelatih korban kompak menjawab jika tak ada kontak fisik.
"Kata pelatih tidak ada kontak fisik kepada Alif. Kondisi Alif pun makin memburuk pada Minggu Sore, saya pun berfirasat jika anak saya tidak akan tertolong," katanya
Baca Juga:Sepekan Ini 2 Kali Terungkap Peristiwa 'Kejam' Suami ke Istrinya di Jatim
"Tim medis yang menangani Alif menegaskan jika ada penyumbatan darah pada saluran pernapasan Alif, sehingga harus dipompa keluar. Karena kondisi terus menurun, sekitar pukul 18.00 WIB, Alif dinyatakan meninggal oleh Tim Medis RSUD Sidoarjo," ujarnya.
Masih kata Dedik, pada Minggu sore teman-teman Alif pun datang ke RSUD Sidoarjo untuk melihat keadaan rekannya itu.
"Saya mendapat informasi dari rekan Alif jika saat itu ada terdapat kontak fisik, usai berlari, tedapat pukulan dan tendangan ke tubuh para peserta UKT termasuk anak saya," katanya.
"Almarhum Alif kami makamkan pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 07.00 WIB. Atas kejadian yang menimpa anak saya, saya sudah melaporkannya ke Polresta Sidoarjo untuk mengungkap kejanggalan kematian Alif," ujarnya.
Sementara itu, Kasihumas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dihubungi jurnalis terkait laporan kematian Alif saat UKT perguruan silat, menjawab singkat. "Mohon waktu ya," katanya singkat.