Begini Pengakuan Siswi Kesurupan Massal di SMKN Magetan: Suasana Tiba-tiba Redup Lalu....

Sejumlah siswi di SMKN I Magetan tiba-tiba histeris. Kegiatan doa bersama dan istighosah pun buyar. Ternyata katanya ada kesurupan massal.

Muhammad Taufiq
Selasa, 27 September 2022 | 17:25 WIB
Begini Pengakuan Siswi Kesurupan Massal di SMKN Magetan: Suasana Tiba-tiba Redup Lalu....
Ilustrasi kesurupan

SuaraJatim.id - Sejumlah siswi di SMKN I Magetan tiba-tiba histeris. Kegiatan doa bersama dan istighosah pun buyar. Ternyata katanya ada kesurupan massal.

Menurut penuturan salah satu siswa yang mengalami kesurupan, Okta, suasana aneh sudah terasa sejak awal doa bersama dimulai. Dia merasa suasana di halaman sekolah begitu redup.

"Awal doa itu sudah aneh suasananya, seperti redup-redup gimana gitu halaman sekolah," kata Okta, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (27/09/2022).

Saat doa bersama berlangsung, kata Okta, tidak ada satupun siswi yang berbicara. Tetapi, tiba-tiba ada yang berteriak lalu diikuti siswi lainnya.

Baca Juga:Puluhan Murid Sekolah Mendadak Kesurupan Saat Doa Bersama

"Suasanannya mencekam pokoknya, saya takut dan memilih keluar sekolah," kata Okta.

SMKN 1 Magetan akhirnya memulangkan semua siswanya buntut terjadinya kesurupan massal. Meski kesurupan bisa ditangani, para siswa merasa ketakutan tetap berada di sekolah setelah doa bersama.

"Banyak siswi yang trauma dan takut masuk kelas akhirnya kami pulangkan semua untuk belajar di rumah. Sebagian memang ada yang dijemput oleh orangtua," katanya.

Deddy Corbuzier Tak Percaya Kesurupan Massal

Terkait kesurupan massal, beberapa waktu silam Deddy Corbuzier mengaku terang-terangan tidak percaya adanya kesurupan massal.

Baca Juga:Lagi Istighosah dan Doa Bersama, Tiba-tiba Siswi SMKN 1 Magetan Kesurupan Massal

Ini disampaikannya saat berbincang di Channel Youtube Podcast Denny Sumargo. Dengan bekal sains, suami Sabrina Chairunnisa tersebut juga tidak percaya fenomena kesurupan massal diakibatkan oleh hal gaib.

"Skizofrenia, gangguan otak. Makanya hanya di Indonesia terjadi kesurupan satu kelas. Gak ada di Amerika kesurupan satu kampus," tuturnya.

Selain kesurupan massal, ayahanda Azka Corbuzier tersebut juga menilai fenomena mati suri bisa dijelaskan secara saintifik.

"Syaraf ke otak gak jalan, jantung masih jalan, selama oksigen masih ada itu mati suri. Melayang rohnya adalah ketika kita mati suri, endorfin dan dopamin kita ke otak sangat tinggi sekali," ujarnya.

Oleh karena itu, Deddy Corbuzier tidak mempercayai fenomena mistis lantaran memiliki penjelasan yang logis.

Kesurupan massa minta tolong paranormal

Tokoh agama dan paranormal didatangkan untuk mengatasi kesurupan massal di SMKN I Magetan Jawa Timur ( Jatim ). Hal itu disampaikan Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Magetan, Joko Purnomo.

Selang beberapa lama, kesurupan massal di sekolahan yang banyak dialami siswi itu segera bisa diatasi. Selanjutnya ketika suasana mereda siswa kemudian dipulangkan. Bahkan ada yang dijemput orangtuanya.

Sebelumnya, sejumlah siswa di SMKN itu mengalami kesurupan massal saat melakukan kegiatan doa bersama dan istighosah di halaman sekolahan. Awalnya satu siswi histeris, kemudian siswi lain menyusul bersahutan.

"Kami sempat meminta bantuan tokoh agama dan paranormal untuk menyembuhkan para siswi yang kesurupan. Baru sekitar pukul 09.00 WIB kesurupan massal mereda," kata Joko.

Joko pun menceritakan sebelum peristiwa hari ini, kesurupan sudah terjadi pada Jumat (23/9/2022). Saat itu, SMKN 1 Magetan sedang melaksanakan Pendidikan Calon Senior Taruna.

Saat itu sudah ada beberapa siswa yang kesurupan namun jumlahnya tidak banyak dan berhasil ditenangkan. Kegiatan pun tetap dilanjutkan.

Kemudian pada hari ke-2 atau Sabtu keesokan harinya, acara dilanjutkan dan para peserta menginap di sekolah. Kala itu, kesurupan massal kembali terjadi.

Melihat kejadian pada malam Jumat hingga Sabtu itu, pihak sekolah berinisiatif menggelar doa bersama. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh murid dan guru.

Sebenarnya, kesurupan massal di SMKN 1 Magetan bukan pertama kalinya terjadi. Lima tahun lalu, kejadian yang sama juga berlangsung di sekolah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini