SuaraJatim.id - Kisah pilu tampaknya tak hanya dirasakan Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan. Hal serupa juga ikut dirasakan Bonek yang harus kehilangan salah satu pendukung sejatinya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam lalu.
Tragedi yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia tersebut, salah satu korbannya merupakan seorang Bonek Mania sejati asli Ngunut Tulungagung bernama Faiz Al Fikry. Pemuda berusia 18 tahun itu berangkat bersama sejumlah rekannya yang kebetulan pendukung Arema.
Sejatinya, keberangkatan Faiz di Kanjuruhan tak mendapat restu sang ayah. Namun kecintaannya kepada tim berjuluk 'bajul ijo' membuatnya tetap nekat berangkat ke Kanjuruhan menikmati laga panas derbi Jatim tersebut.
"InsyaAllah, dia (Faiz Al Fikry) itu Bonek. Bahkan, dia seringkali nonton Persebaya entah itu pertandingan kandang maupun tandang seperti di Kanjuruhan, Malang kemarin," ujar Koordinator Bonek Ngunut Bersatu (BNB) Ramadan Panji Prasetyo kepada Suara.com pada Sabtu (8/10/2022).
Ramadan menceritakan, Faiz ingin melihat Persebaya Surabaya secara langsung di Kanjuruhan. Sehingga, dia bersama kawan-kawannya yang kebetulan pendukung Arema memutuskan berangkat.
"Mereka berangkat tujuh orang, kawan-kawannya yang lain malah Aremania. Infonya, dia tak diizinkan bapaknya untuk berangkat nonton, karena keesokan harinya Faiz harus membantu bapaknya acara di desanya," jelas Panji.
Bahkan saat berangkat ke Kanjuruhan, Faiz yang nekat datang tanpa uang saku dan tetap mendukung tim kesayangannya Persebaya Surabaya.
Ramadan sendiri awalnya tidak mengetahui jika ada Bonek Ngunut Bersatu yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. Belakangan, ia sempat terkejut saat mendapat ucapan belasungkawa dari Aremania Tulungagung. Saat itu ada yang mengucapkan bela sungkawa kepada Bonek warga Ngunut yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan.
"Kan karena Bonek tak terorganisir, jadi awalnya tak tahu ada anak Bonek Ngunut meninggal, korban Tragedi Kanjuruhan. Taunya saat Aremania memberikan ucapan belasungkawa," katanya.
Baca Juga:Satu Bonek Jadi Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan, Datang ke Stadion Tanpa Atribut
Bahkan, teman-teman Faiz yang Aremania sempat meyakinkan anggota BNB dengan beberapa foto Faiz menonton Persebaya secara langsung di Gelora Bung Tomo, dan postingan terkahir, berharap Persebaya meraih 3 poin di Kanjuruhan.
"Ternyata memang banyak foto korban mengenakan pakaian Persebaya, dan gambar dia saat di GBT," lengkapnya.
Sebelumnya diberitakan, satu pendukung Persebaya Surabaya alias Bonek dikonfirmasi turut menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Hal itu sampaikan salah satu kelompok suporter Persebaya melalui akun Instagram @official_bonektulungagung pada Jumat (7/10/2022).
Mereka mengonfirmasi bahwa satu bonek dengan nama Faiz Al Fikry meninggal dunia dalam insiden berdarah itu. Faiz disebut merupakan anggota Bonek Ngunut Bersatu (BNB).
"Dengan ini kami keluarga besar Bonek Se-Tulungagung menyampaikan kabar duka, sekaligus mengkonfirmasi bahwa salah satu saudara kami dari komunitas Bonek Ngunut Bersatu (BNB) adalah salah satu korban atas Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022 silam," tulis @official_bonektulungagung.
"Innalillahiwainailahirojiun. Telah meninggal dunia teman, saudara sekaligus sahabat kami Faiz Al Fikry dari Bonek Ngunut Bersatu (BNB) yang menjadi salah satu korban terkena gas air mata tragedi Kanjuruhan."
"Mohon dimaafkan apabila almarhum pernah berbuat salah baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan juga kekuatan. Alfatihah."
Dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 2022-2023 pada 1 Oktober lalu, suporter tim tamu sejatinya dilarang untuk datang ke Stadion Kanjuruhan. Namun, akun @official_bonektulungagung menjelaskan bahwa Faiz Al Fikry datang ke Stadion Kanjuruhan tanpa atribut Persebaya Surabaya.
Dia disebut datang ke Malang bersama tujuh orang teman. Namun, mereka bukan fans Persebaya melainkan fans Arema alias Aremania.
"Dari awal sebelum pertandingan, korban berencana berangkat dengan temannya yang sesama bonek. Namun, temannya berhalangan hadir dan akhirnya korban berangkat dengan temannya yang Aremania sebanyak tujuh orang," tulis @official_bonektulungagung.
Akun @official_bonektulungagung menjelaskan bahwa Faiz dan teman-temannya sudah berusaha untuk keluar dari stadion setelah kerusuhan pecah dan polisi menembakkan gas air mata.
Namun, korban disebut terpisah dengan teman-temannya yang berhasil keluar stadion. Jasad Faiz akhirnya ditemukan teman-temannya di Rumah Sakit Wava Husada pada Minggu (2/10/2022) dini hari.
Tragedi Kanjuruhan setidaknya menewaskan 131 orang dengan ratusan lainnya luka-luka. Melansir AFP, dari jumlah tersebut, 32 korban tewas adalah anak-anak yang salah satunya merupakan balita berusia tiga tahun.
Insiden itu menjadi tragedi sepak bola paling kelam di Indonesia dan salah satu yang paling mematikan di dunia.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa