Dyah mengatakan saat ini pasien stroke usia muda, yakni di bawah 45 tahun, terus meningkat. Ini disebabkan oleh faktor risiko vaskular seperti hipertensi, kadar kolesterol tinggi dan kadar gula darah yang tinggi memang kian banyak dialami di populasi usia muda dibandingkan beberapa dekade terakhir.
"Diduga ini berpengaruh kenapa pasien stroke usia muda meningkat," jelas dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif di RS Pondok Indah itu.
Di Indonesia, setiap tahun ada 500.000 penduduk yang terkena stroke dan 2,5 persen diantaranya meninggal, sisanya mengalami kecacatan.
Bagi pasien stroke, ia mengingatkan bahwa perbaikan fungsional dapat berlangsung seumur hidup. Sebagian besar pasien mengalami fase "plateau" di mana setelah tiga bulan pertama stroke, perbaikan gejala seakan menurun.
Baca Juga:Deteksi Dini Jadi Kunci Utama Pencegahan Penyakit Stroke, Ini Penjelasan Dokter
Pemulihan stroke juga dapat dibantu dengan terapi seperti Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) yang menstimulasi sel saraf otak dan diharapkan bisa mengurangi kecacatan serta memperbaiki kualitas hidup pasien.
Dia berpesan agar masyarakat bisa meminimalkan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi, yakni menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup serta mengurangi stres. ANTARA