Edy menjelaskan, memang saat ini Subholding Gas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Area Bojonegoro meningkatkan jumlah cairan pembau gas bumi (odorant) untuk mendeteksi adanya kebocoran. Hal itu dilakukan guna mempermudah mendeteksi gas bumi dan pengecekan jaringan yang bocor.
Penambahan liquid odorant ditingkatkan sebanyak 0,05 gram setiap dua jam pada gas bumi.
"Baunya memang lebih kuat. Tetapi ini kami lakukan untuk mengecek apakah ada kebocoran di infrastuktur gas bumi," katanya menambahkan.
Baca Juga:Di Bojonegoro Anggota Parpol Juga Terdeteksi Jadi Panwascam