SuaraJatim.id - Permasalahan bangku taman di Jalan Ijen Kota Malang, Jawa Timur kembali menuai pro dan kontra. Usai diberi segel bambu, kini bangku taman tersebut diberi lumuran oli.
Hal tersebut merupakan buntut dari maraknya tindak asusila di bangku taman jalan Ijen.
Penampakan bangku taman yang diberi oli itu terlihat pada unggahan akun instagram @malangraya_info.
Dalam video terlihat bangku taman di Jalan Ijen yang sudah disegel bambu. Kemudian pada bagian tempat duduknya terlihat cairan oli yang berceceran.
Baca Juga:4 Rekomendasi Cafe di Malang dengan Nuansa Romantis, Bikin Betah Nongkrong!
Diduga lumuran oli itu diberikan ke semua bangku taman di Jalan Ijen.
Dalam video juga terlihat suasana pedestrian Jalan Ijen yang biasa ramai orang duduk, kini menjadi sepi.
Hanya terlihat beberapa orang saja yang masih nekat untuk duduk di dekat bangku.
Pemberian oli itu diduga dilakukan karena masih adanya masyarakat yang nekat duduk di bangku taman. Padahal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang sudah menyegel semua bangku taman di Jalan Ijen mulai Jumat (3/2/2023) lalu.
Penyegelan itu sendiri merupakan buntut viralnya video sejoli yang mesum di salah satu bangku taman.
Sontak saja, unggahan tersebut mengundang beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang merasa jika pemberian oli itu kurang tepat.
Baca Juga:Persib Bandung Wajib Menang Atas Arema Malang: Luis Milla Keluhkan Waktu Persiapan yang Terbatas
"Bongkar aja, kursi gak salah kok dikasih kayu. Yang salah itu kurang lampunya coba dikasih kayak di kayutangan lampunya pasti gak ada yang mesum," ujar prasetya***
"Tadi pagi jam 10an ada yang siram oli, kayaknya dari dinas terkait sama benerin kawat-kawatnya dikencengin lagi," kata meyla***
"Jujur pas lewat, kelihatan gak estetik sama sekali kursinya dikasih bambu gitu. Kalau ada yang lagi wisata ke Malang, ngelihat terus nanya, kok ya malu ngasih tahu alasannya," komen hk***
"Dikasih kursi, dikasih bambu, dan dikasi oli. Waw solusi mantap," kata achmad***
"Pasang CCTV saja malah bisa terpantau, daripada kursinya digituin merusak estetika taman dan jalan ijen," kata notper***
Kontributor : Fisca Tanjung