SuaraJatim.id - Waktu pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden untuk menjadi peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024 sudah dekat. Namun, dua bacapres belum menentukan kandidat pendamping mereka, termasuk Ganjar Pranowo.
Partai koalisi pengusung mantan Gubernur Jawa Tengah di Pilpres 2024 itu pun masih enggan untuk mengungkapkan siapa saja nama yang sedang dibahas untuk mendampingi Ganjar.
"Kalau itu, sedikit lagi ya. Kita rundingkan lagi ya. Sebentar lagi. Nanti ya..nanti ya..," kata Ketua Umum Hanura Oesman Sapta saat ditemui usai peresmian kantor baru DPD Hanura Jatim, Sabtu (31/9/2023).
Pastinya, kata dia, partai koalisi pengusung Ganjar sudah punya kekompakan kerja sama di dalam tim kerja sama politik antara PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.
Baca Juga:PBB Pinang Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Puan Maharani Bereaksi
Oso membocorkan akan ada partai politik baru yang akan merapat dalam koalisi tersebut. Sayang, ia juga masih enggan untuk mengungkapkan nama partai yang akan bergabung itu. "Partai tersebut masih kita pikirkan," katanya.
Hari itu, Oso dan pengurus pusat partai datang ke Surabaya, untuk menutup rangkaian sekolah politik yang sudah dilaksanakan selama dua hari itu. Sekolah politik ini merupakan program dari badan pemenangan pemilu.
“Sekolah politik ini memberikan pemahaman filosofi partai. Untuk siapa partai ini? Untuk rakyat. Untuk rakyat di daerah. Bilamana daerah maju, baru Indonesia maju. Bilamana daerah makmur, Indonesia makmur,” kata Oso.
Dia menjelaskan, partai memiliki filosofi bekerjalah dengan hati nurani. Hati nurani tak bisa dibohongi. “Dengan kerja keras, ditambah dengan hati nurani, kita akan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menang,” katanya lagi.
Oso mengingatkan agar seluruh kader Hanura memiliki kewajiban untuk memenangkan Ganjar Pranowo di pilpres 2024. “Partai kita telah memutuskan soal sosok capres yang diusung. Tentu, ini menjadi tanggung jawab kader di daerah,” tegasnya.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Sudah Tahu Nama Bakal Cawapresnya; Tapi Sabar Dulu
Ketua DPD Partai Hanura Jatim Yunianto Wahyudi menambahkan, sekolah politik yang dilaksanakan itu menjadi bagian dari instruksi partai melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dilakukan beberapa waktu lalu.
- 1
- 2