"Insyaallah persiapan layanan di tanah suci akomodasi katering, transportasi dan puncak haji di Arafah dan Muzdalifah sudah siap," ujarnya.
Di tahun 2024, pemerintah masih mengangkat tema haji ramah lansia. Sebab, 45 ribu jamaah haji adalah lansia. Maka dari itu, temanya haji ramah lansia.
"Seluruh layanan dari tanah air menuju ke Arab Saudi sudah dipersiapkan layanan yang ramah lansia," tambahnya.
Di akhir, Arsad berpesan kepada seluruh jamaah haji untuk menjaga fisik. Jika, tidak terlalu banyak aktivitas yang tidak ada hubungan dengan pelaksanaan ibadah, istirahat. Apalagi, kata Arsad, cuaca di Arab Saudi memasuki musim panas. Suhu mencapai 40 derajat bahkan informasinya saat puncak mencapai 48-50 derajat celsius.
"Kurangi aktivitas yang bisa menurunkan kondisi kesehatan. Hemat tenaga termasuk lansia dan disabilitas kami sarankan untuk tidak memforsir tenaganya agar seluruh jamaah tiba di tanah air dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur," ungkapnya.
"Selain itu, tolong dijaga nama baik dan kehormatan sebagai warga negara Indonesia karena Indonesia sudah dikenal baik, tertib dan disiplin. Perlihatkan bahwa kita adalah bangsa yang terhormat. Tolong jaga kehormatan bangsa kita," tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan pelepasan tersebut terdapat jamaah berusia 18 tahun asal kec. Bojonegoro Kota bernama Moch. Abdul Aziz. Sedangkan jamaah tertua berusia 88 tahun bernama Siti Juwariyah Abdur Rohman dari Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro. Sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia, jamaah lansia berusia 70 tahun ke atas berjumlah 33 orang. Salah satu jamaah lansia yang berusia 86 tahun dari Bojonegoro bernama Satam berangkat didampingi anaknya Siti Kholifah Satam (56). Ketika disapa Adhy, keduanya menyatakan kelegaan dan kegembiraan hatinya.
"Perasaan saya senang dan lega. Di usia 86 tahun ini akhirnya bisa berangkat haji ditemani anak saya. Alhamdulillah, hari ini akhirnya kami berangkat kloter pertama dan keberangkatan kami diantar langsung oleh Pak Pj. Gubernur. Saya menemani ayah saya," kata Siti.