PJ Gubernur Adhy Pastikan Jatim Siap Jadi Motor Ekonomi Hijau Berbasis Kelapa

Dia meyakini, industri kelapa mampu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Senin, 22 Juli 2024 | 18:16 WIB
PJ Gubernur Adhy Pastikan Jatim Siap Jadi Motor Ekonomi Hijau Berbasis Kelapa
Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan konferensi dan pameran internasional COCOTECH ke-51 di Ballroom Hotel Westin Surabaya pada Senin (21/7/2024). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono mengaku siap memajukan industri kelapa berkelanjutan dan mewujudkan ekonomi hijau. Pasalnya, industri kelapa yang berkelanjutan mampu mengatasi perubahan iklim global dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Ia menyebut, luas areal kelapa di Jatim 201,923 dengan jumlah produksi kelapa per tahun 2023 sebanyak 228.831 ton. Penghasil kelapa terbanyak di Jatim adalah Kabupaten Sumenep berjumlah 43.370 ton. Ke depan, Adhy berkomitmen akan terus meningkatkan pengembangan industri kelapa di Jatim melalui sinergi dengan berbagai kelompok.

“Kami akan terus Memperkenalkan, memperluas jejaring dan mencari peluang baru untuk pengembangan industri kelapa di Indonesia," tuturnya usai hadir mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan konferensi dan pameran internasional COCOTECH ke-51 di Ballroom Hotel Westin Surabaya pada Senin, (21/7/2024).

Adapun, selain konferensi, COCOTECH ke-51 menggelar pameran produk berbasis kelapa dari perusahaan dalam dan luar negeri. Sebanyak 36 stan akan meramaikan pameran yang akan berlangsung pada 22-25 Juli 2024 di Hotel Westin, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini akan dibuka gratis untuk umum mulai pukul 09.00-18.00 WIB.

Dalam kegiatan yang diinisiasi Kementerian Perdagangan bersama International Coconut Community (ICC) itu, ia mendorong agar seluruh stakeholder produsen kelapa terus berupaya mendorong ekonomi hijau. Presiden Joko Widodo mengatakan, konferensi ini sangat penting bagi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia.

Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan konferensi dan pameran internasional COCOTECH ke-51 di Ballroom Hotel Westin Surabaya pada Senin (21/7/2024). (Dok: Pemprov Jatim)
Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan konferensi dan pameran internasional COCOTECH ke-51 di Ballroom Hotel Westin Surabaya pada Senin (21/7/2024). (Dok: Pemprov Jatim)

"Saya mengajak komunitas kelapa internasional bersinergi. Memajukan industri kelapa yang berkelanjutan yang mendukung ekonomi hijau dunia," kata Presiden Jokowi.

Menurutnya, ada dua hal penting untuk meningkatkan industri kelapa di Indonesia, yakni menaikkan peningkatan produksi kelapa dan hilirisasi untuk menaikkan nilai tambah. Dijelaskan, upaya penting meningkatkan produksi kelapa adalah memperhatikan kualitas bibit untuk meningkatkan produksi, pemeliharaan dan perawatan serta metode cara panen yang membutuhkan sumber daya manusia dengan skill memetik kelapa.

Lebih lanjut, hilirasi utamanya penciptaan lapangan kerja, riset dan pemanfaat teknologi sangat penting. Sejauh ini, kata Jokowi, limbah kelapa menjadi bio energi dan bio aftur.

"Hal ini penting dan bisa dikembangkan agar penggunaan semakin meningkat dan diminati negara lain," tuturnya.

Ke depan, Jokowi mengatakan ekonomi hijau merupakan peluang yang berpotensi untuk Indonesia. Baik berkaitan dengan coklat, kakao, kopi, lada cengkeh dan utamanya adalah kelapa. Jokowi menyebut, luas lahan kelapa di indonesia 3,8 juta hektar dengan produksi 2,8 juta ton per tahun.

"Sangat besar sekali. Kita negara nomor dua dunia produsen kelapa dan produksi terbesar di Indonesia adalah provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Riau. Ekspor juga tinggi 1,55 us dollar dan bisa ditingkatkan kalau serius terkait kelapa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini