SuaraJatim.id - Pacitan dijuluki sebagai Kota 1001 Gua. Kabupaten yang bertatasan langsung dengan Jawa Tengah tersebut memang memiliki banyak gua.
Penelitian yang dilakukan Pacitan Speleology Society (PSS) mencatat ada seribuan lebih gua yang ada di wilayah tersebut.
"Bisa jadi memang seperti itu. Untuk jumlahnya saat ini, kisaran 1300-an, tapi belum didata secara resmi dan detail mengenai panjang lorong, titik koordinat dan lain-lain," Anggota PSS Pacitan, Aziz Pratoko dikutip dari Ketik.co.id--partner Suara.com, Minggu (1/9/2024).
Komunitas PSS rajin melakukan penelitian dengan menyusuri gua di wilayah Pacitan sejak 2019.
Baca Juga:Pemkab Pacitan Dikejar Waktu, 1627 Tenaga Honorer Menunggu Nasib
Aziz mengungkapkan, penelusuran gua tersebut memiliki dua tujuan, yakni eksplorasi dan pencarian sumber mata air bawah tanah. "Di gua itu terkandung banyak air, sembari susur kami sekalian mencari sumber mata air baru," kata Aziz.
Terbaru, gua yang diteliti ialah Gua Luweng Dondong di Desa Dadapan dan Gua Luweng Banyu di Desa Poko, keduanya berada di Kecamatan Pringkuku.
Kedua gua tersebut, kata Aziz, memiliki sumber air yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.
Dia menjelaskan, penelitian terhadap gua ini dilakukan sekitar 2 bulan. Berangkat dari laporan ekspedisi peneliti Australia dan Inggris pada tahun 1985 dan milik MAPALA Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), PSS Pacitan menelusuri kembali dua gua tersebut.
"Awalnya hanya lubang alami yang tidak mungkin dimasuki oleh masyarakat awam, dan PSS memiliki alat serta pengetahuan speleology atau susur goa untuk kemudian kita susuri," kata Aziz.
Baca Juga:Peringatan untuk Warga Pacitan, Waspada Krisis Air Bersih
Kedua gua itu diyakini memiliki potensi air sungai bawa tanah yang cukup besar, karena hanya bisa dimasuki saat puncak kemarau.
"Karena saat musim penghujan banjir, di musim kemarau saja debit airnya luar biasa. Pengukuran debit dilakukan secara berkala selama 1 tahun berjalan," katanya lagi.