“Pihak dekanat kan sering menulis, mengkritik ketika ada politisi yang menggunakan diksi kasar, yang menurut saya tidak mendidik bangsa Indonesia. Nah, ketika anak kami melakukan hal yang sama, tentu menjadi tugas moral kami mengingatkan,” ungkapnya.
Meski demikian, tidak ada sanksi terhadap tiga mahasiswa anggota BEM FISIP Unair. “Tidak ada sanksi. Yang penting mereka sudah berjanji tidak lagi menggunakan hate speach,” tegasnya.
Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah Bachtiar mengungkapkan tetap akan kritis dan terus menyuarakan aspirasi. Akan tetapi dengan tetap berada dalam koridor akademik.
“Kami sudah berbicara bahwasanya kami akan tetap kritis dengan tidak keluar dari koridor akademik, dan karangan bunga kemarin memang bentuk ekspresi teman-teman. Kami bertekad tetap kritis, tegak dan berani,” ungkapnya.
Baca Juga:Presiden BEM FISIP Unair Diteror Usai Viral Karangan Bunga Satire