Aksi nyata tersebut, mendapat apresiasi dan ungkapan terima kasih dari Kepala Desa Kalianyar, Mohammad Hasan. Sebab, Hasan menilai sebagian masyarakat menganggap penyakit TBC merupakan penyakit biasa.
“Alhamdulillah dengan penjelasan tadi, kami lebih memahami bahwa TBC bisa berakibat fatal jika tidak diobati,” ujarnya.
Hasan menyebutkan, sebanyak 18 orang divonis penyakit TBC. Semua penderita telah dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Ia juga berkoordinasi dengan Puskesmas Arjasa untuk melakukan pelacakan masyarakat yang terpapar penyakit TBC. Baginya, kolaborasi dengan puskesmas dan masyarakat dapat menekan kasus TBC.
“Jika diperlukan, saya siap mengalokasikan dana desa untuk mendukung upaya ini,” imbuh Hasan.
Di sisi lain, tim Yankes Bergerak juga berhasil melepaskan SL (35) warga Desa Duko, Kecamatan Arjasa yang selama 1,5 tahun dipasung. Melalui pendekatan persuasif dan penuh kehati-hatian, tim medis berhasil membebaskan SL dari rantai yang mengikat tubuhnya.
Setelah itu, tim Yankes membuka jalan bagi pemulihan mentalnya. Caranya, memberikan edukasi kepada keluarga agar dapat mendampingi proses penyembuhan dengan sabar dan konsisten.
Tim Yankes memastikan pihak keluarga untuk menghubungi layanan kesehatan kapan saja jika membutuhkan bantuan tambahan. Serta, meminta Puskesmas Arjasa melakukan pengawasan bersama keluarga SL.
Pelepasan ini menjadi langkah awal untuk membawa secercah harapan sekaligus memberikan kesempatan hidup yang lebih layak dan adil bagi SL dan keluarganya.
Sekadar diketahui, Program Yankes Bergerak Dinas Kesehatan Jatim dimulai tahun 2019 menyasar 12.694 masyarakat kepulauan terpencil yang telah menerima layanan kesehatan.
Baca Juga:Madrasah Perlu Dapat Perhatian, Risma: Hampir 50 Persen Anak Dititipkan di Sana