Misteri di Balik Jasad Terbakar di Bangkalan, Korban Pembunuhan?

Warga Desa Banjar Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan digegerkan dengan penemuan jasad seorang perempuan yang terbakar.

Baehaqi Almutoif
Senin, 02 Desember 2024 | 08:54 WIB
Misteri di Balik Jasad Terbakar di Bangkalan, Korban Pembunuhan?
Ilustrasi garis polisi (Freepik/user9023173)

SuaraJatim.id - Warga Desa Banjar Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan digegerkan dengan penemuan jasad seorang perempuan yang terbakar. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (1/12/2024) malam.

Kanit Inavis, Ipda Firdianyah mengatakan, korban pertama kali ditemukan warga terentang dengan api masih membakar tubuhnya di sebuah gudang kosong bekas sumil (pemotongan kayu).

Dugaan sementara jasad tersebut merupakan korban pembunuhan. “Jenazah tersebut dugaannya merupakan korban pembunuhan. Terdapat sejumlah luka di tubuhnya,” ujarnya dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Senin (2/12/2024).

Pihaknya mengaku masih mendalami kasus tersebut, termasuk menunggu hasil autopsi yang dilakukan.

Baca Juga:Polisi Periksa Kejiwaan Anak Bunuh Ayah di Ponorogo, Cari Pemicu Kejadian?

Saat ini jasad korban sudah dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kami lakukan evakuasi. Selanjutnya kami bawa ke RSUD Bangkalan untuk dilakukan autopsi,” ungkapnya.

Kepala Puskesmas Banjar, Kecamatan Galis, Abdul Hamid mengatakan, tubuh korban mengalami luka bakar cukup berat.

“Iya bagian atasnya sudah terbakar, namun kakinya tidak,” kata Abdul Hamid.

Hamid mengungkapkan, hanya kaki korban yang tidak terbakar. Sementara itu, bagian lain hangus.

Korban pertama kali ditemukan warga yang curiga terdapat kobaran api di area sumil. Setelah didekati ternyata tubuh orang yang terbakar.

Baca Juga:Tim Lukman-Fauzan Lapor Bawaslu Bangkalan: Saksi Diintimidasi, Diduga Suara di 7 Desa Bergeser

“Lokasinya sangat jauh dari pemukiman. Warga pertama melihat api dan setelah di cek ternyata tubuh korban sudah terbakar,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini