SuaraJatim.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim memberikan kuota 400 unit kendaraan roda dua untuk dibawa dalam mudik gratis 2025. Kendaraan itu nantinya akan dibawa ke enam kabupaten/kota se-Jawa Timur, yakni ke Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Tulungagung, Madiun dan Ponorogo.
“Untuk sementara baru 400 unit kuota yang diberikan. Kami berharap masyarakat menggunakan kuota ini untuk melakukan mudik dan balik. Sehingga, dapat mengurangi masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua saat arus mudik dan balik nanti,” Kabid Lalulintas Dishub Jatim Farid Susanto, Senin (10/3/2025).
Farid yakin kuota tersebut akan terpenuhi. Sebab, sudah sesuai dengan hasil evaluasi dari pelaksanaan tahun sebelumnya.
Dia berharap animo masyarakat bisa meningkat dalam memanfaatkan fasilitas pengiriman kendaraan sepeda motor ini, sehingga dapat menekan angka kecelakaan dalam masa angkutan lebaran.
Baca Juga:THR Belum Juga Cair? Ini Cara Lapor di Disnakertrans Jatim
Fasilitas mudik gratis ini diperuntukkan bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, seperti, asisten rumah tangga, karyawan pabrik dan keluarganya. Jadi, motornya diangkut oleh truk dan pemiliknya menggunakan bus yang disiapkan Pemprov Jatim.
Tahun ini, Pemprov Jatim menyediakan 4 ribu kuota untuk mudik gratis yang dilakukan di 29 Maret 2025 nanti.
“Kita ini satu rangkaian dengan mudik gratis tersebut. Tetapi, kendaraan mereka berangkat terlebih dahulu. Sehari lebih cepat. Jadi, di 28 Maret nanti, semua unit kendaraan sudah terkumpul dan langsung diberangkatkan ke daerah tujuan mereka,” bebernya.
Untuk pendaftaran kendaraan yang akan diangkut oleh Dishub Jatim juga mengikuti pendaftaran dari mudik gratis yang disiapkan oleh Pemprov Jatim. Pendaftaran mudik gratis itu akan dibagi menjadi dua metode. Pendaftaran online untuk mudik gratis AKDP, dibuka pada 10-15 Maret 2025 dengan kuota sebanyak 1.600 kursi.
Kemudian pendaftaran secara offline dapat dilakukan di kantor Dishub Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya pada 16 Maret 2025 hingga tiket habis dengan jumlah kuota 2.400 kursi. “Jadi, motor yang dibawa pastinya milik pemudik yang ikut program tersebut,” tegasnya.
Baca Juga:Libur Lebaran, Kediri Kebanjiran Sampah Saat Lebaran
Target dari program itu adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan di arus mudik dan arus balik nanti. Di sisi lain, Pemprov Jatim juga ingin memastikan agar mudik dan balik itu masyarakat tetap selamat. Sehingga, kecelakaan lalu lintas dapat tertekan.
- 1
- 2