Terdapat beberapa orang di dalam rumah ketika longsor terjadi, karena memang tengah digunakan untuk persiapan rapat.
Longsor susulan berupa guguran kecil sempat terjadi setelah itu. Namun, tidak terlalu berdampak. Saat ini warga telah menutup area tersebut dengan terpal. Bencana ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang membuat tanah tak mampu menahan beban air.
Dalam beberapa hari terakhir wilayah Ponorogo memang sedang diguyur hujan. Masyarakat diimbau berhati - hati.
Sementara itu, pemerintah desa berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan BPBD untuk langkah tindak lanjut, termasuk upaya mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga:Serahkan Bantuan Sosial dan BKK Desa Rp 4,76 M, Gubernur Khofifah: untuk Masyarakat Ponorogo
Longsor dan Banjir Terjadi di Trenggalek serta Kediri
Tidak hanya di Ponorogo, longsor juga terjadi di Trenggalek, tepatnya di Desa Pule dan Desa Sumberdadi. Satu rumah milik warga di Pule rusak di bagian dapur akibat tertimpa material longsor.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut memicu banjir. Selain longsor beberapa wilayah di Trenggalek juga diterjang banjir, yakni di Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan, dan Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek.
BPBD bersama unsur terkait telah bergerak sejak pagi untuk evakuasi, pembersihan material, dan distribusi bantuan logistik darurat, terutama untuk anak-anak, perempuan, dan lansia.
Sementara itu, hujan deras disertai dengan banjir bandang terjadi di Kediri pada Sabtu (17/5) dini hari, tepatnya di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Baca Juga:Heboh Kades di Lamongan Diduga Selingkuh dengan Sekdes
Di Desa Petungroto, Kecamatan Mojo, ada 17 rumah warga rusak akibat bencana banjir bandang. Dari jumlah itu, tiga di antaranya rusak berat, tujuh rusak sedang, dan sisanya rusak ringan.