SuaraJatim.id - Di tengah kekayaan budaya Nusantara, kita sering menjumpai benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan magis. Salah satunya adalah Tapal Kuda, sebuah benda berbentuk tapak sepatu kuda yang dipercaya membawa perlindungan, keberuntungan, hingga penglaris usaha.
Meskipun terdengar seperti mitos semata, benda ini tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat, terutama pecinta pusaka dan sejarah budaya.
Tapal Kuda bukan sekadar benda besi biasa. Di balik bentuknya yang sederhana, terdapat ragam kepercayaan turun-temurun yang melekat kuat, bahkan masih digunakan hingga kini dalam berbagai konteks spiritual dan keseharian.
Apa Itu Tapal Kuda?
Baca Juga:Wapres Gibran Tinjau Bazar Blitar Djadoel, Gubernur Khofifah Komitmen Berdayakan Koperasi dan UMKM
Secara fisik, Tapal Kuda merupakan bagian dari sepatu kuda, sering kali ditemukan dalam kondisi bekas. Namun di tangan para kolektor dan pecinta benda pusaka, ia menjadi lebih dari sekadar besi tua. Tapal Kuda diyakini punya energi gaib yang muncul dari dua sumber: secara alami dan melalui proses spiritual seperti doa atau ritual tertentu.
Ada yang mendapatkan Tapal Kuda secara langsung dari kuda, dan ada pula yang memesannya dari orang tertentu untuk kemudian diberi doa khusus. Proses inilah yang menjadikan Tapal Kuda bukan hanya benda mati, melainkan sarana spiritual dengan fungsi-fungsi tertentu.
Empat Fungsi Magis Tapal Kuda
Dikutip dari YouTube Jejak Pusaka Nusantara, Tapal Kuda memiliki empat fungsi utama yang menjadikannya istimewa dan sering dicari:
1. Sebagai Penglaris Usaha
Baca Juga:Dukung UNAIR sebagai Rumah Intelektual dan Tingkatkan Employability
Tapal Kuda sering diletakkan di lokasi usaha, baik itu warung, toko, atau tempat dagang lainnya. Tujuannya agar usaha tersebut ramai pembeli dan lancar rezekinya. Kepercayaan ini membuat benda ini populer di kalangan pedagang dan pengusaha kecil.
2. Penolak Bala atau Tolak Balak
Fungsi ini menjadikan Tapal Kuda sebagai simbol perlindungan dari berbagai bahaya, kesialan, atau energi negatif. Banyak orang meletakkannya di depan rumah atau kendaraan untuk menolak musibah dan menjaga keselamatan.
3. Pengusir Jin dan Setan
Dalam masyarakat tradisional, Tapal Kuda dipercaya mampu mengusir makhluk halus. Oleh karena itu, benda ini sering dipajang di rumah-rumah tua atau tempat yang dianggap angker. Fungsinya mirip seperti pagar gaib, walaupun secara nyata tak terlihat.
4. Alat Anti Maling
Ini mungkin terdengar tidak logis, tetapi beberapa orang menaruh Tapal Kuda di depan rumah atau toko dengan harapan tempat tersebut tidak dimasuki pencuri. Kepercayaan ini tumbuh dari keyakinan bahwa pencuri akan merasa "terbaca" oleh aura Tapal Kuda dan mengurungkan niat jahatnya.
5. Melindungi Selama di Perjalanan
Ada juga kepercayaan bahwa Tapal Kuda mampu melindungi kendaraan dari kecelakaan. Biasanya, benda ini ditempelkan di bagian depan mobil, terutama jika kendaraan tersebut pernah mengalami insiden. Tujuannya agar kesialan yang sama tidak terulang lagi. Walaupun tidak terbukti secara ilmiah, namun bagi sebagian orang, ini memberi rasa aman secara psikologis.
Antara Koleksi dan Keyakinan
Bagi sebagian orang, Tapal Kuda hanyalah benda koleksi. Namun bagi lainnya, ia adalah simbol keyakinan dan warisan budaya. Sang pembicara dalam video pun menegaskan bahwa dirinya mengoleksi Tapal Kuda bukan untuk keperluan gaib, melainkan karena tertarik pada cerita dan nilai budaya di balik benda tersebut.
Ia juga mengingatkan, jangan sampai kepercayaan terhadap benda seperti Tapal Kuda melebihi keyakinan kepada Tuhan. Tapal Kuda hanyalah media atau sarana. Segala perlindungan sejati tetap datang dari Allah SWT. Menjadikan benda sebagai wasilah (perantara) boleh-boleh saja, selama tidak jatuh pada kemusyrikan.
Tapal Kuda adalah contoh bagaimana benda sederhana bisa memuat begitu banyak makna—dari spiritual, budaya, hingga psikologis. Apakah benar benda ini membawa keberuntungan? Jawabannya kembali pada niat, keyakinan, dan cara kita memaknainya.
Jika pun tidak percaya pada mitos, Tapal Kuda tetap bisa dihargai sebagai bagian dari sejarah budaya Nusantara yang kaya dan penuh warna. Semoga dengan mengenal benda ini, kita bisa lebih bijak dalam memandang tradisi tanpa kehilangan akal sehat maupun nilai spiritualitas.
Kontributor : Dinar Oktarini
