4. Rasulullah ﷺ di Jalan yang Lurus
Ayat keempat menyatakan: “Yang berada di atas jalan yang lurus.” Artinya, agama dan syariat yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ adalah benar, lurus, dan tidak bercampur dengan kebatilan.
Risalah beliau tidak condong kepada hawa nafsu manusia, tetapi murni berasal dari wahyu Allah ﷻ.
Jalan lurus ini juga ditegaskan dalam Surat Asy-Syura ayat 52: “Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing manusia kepada jalan yang lurus.” Risalah yang dibawa Nabi senantiasa menuntun umat kepada kebahagiaan dunia sekaligus keselamatan akhirat.
Baca Juga:Bacaan Doa Nisfu Syaban Lengkap dengan Latin dan Artinya, Beserta Panduan Mengamalkannya
5. Al-Qur’an sebagai Wahyu dan Petunjuk
Ayat kelima menutup rangkaian sumpah ini dengan pernyataan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah ﷻ.
Kitab ini bukan hasil buatan manusia, melainkan firman Allah yang mengandung petunjuk sempurna.
Dengan Al-Qur’an, manusia diajak mengenal kebenaran, menjauhi kebatilan, dan menempuh jalan lurus yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ.
Ayat 1 sampai 5 dalam Surat Yasin menegaskan tiga hal penting. Pertama, kemuliaan lafaz Yasin yang erat kaitannya dengan Nabi Muhammad ﷺ.
Baca Juga:Dihantui Banyak Masalah? Baca Yasin Fadilah 7 Kali, Ini Panduannya
Kedua, sumpah Allah ﷻ dengan Al-Qur’an yang penuh hikmah sebagai bukti keagungan kitab suci ini. Ketiga, penegasan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah benar-benar rasul yang membawa ajaran lurus dan menyelamatkan manusia.
Setiap kali membaca surat Yasin, kita diingatkan bahwa risalah Nabi Muhammad ﷺ adalah rahmat bagi seluruh alam. Al-Qur’an yang beliau bawa bukan sekadar bacaan, tetapi pedoman abadi untuk menjalani hidup dengan keberkahan.
Kontributor : Dinar Oktarini