SuaraJatim.id - DR (17), siswa kelas 11 SMA Negeri Batuan Sumenep, Jawa Timur tewas diduga akibat dihukum gurunya dengan cara dipukul menggunakan gayung air. Hukuman itu diberikan sang guru lantaran korban kedapatan tidur di kelas saat mata pelajaran agama.
Selain itu, siswa tersebut tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Akibatnya, guru memberikan hukuman sebagai pelajaran, dengan mengayunkan gayung ke dahi siswa. Buntut dari insiden tersebut, keluarga korban berencana akan melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep, Jumat (22/3/2019) besok.
“Kami sudah ke Polres untuk berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut. Rencananya, besok kami akan melaporkan secara resmi ke kepolisian,” kata Hawiyat Karim, pengacara keluarga korban seperti dilansir Beritajatim.com, Kamis (21/3/2019).
Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, korban tewas akibat pukulan benda keras di bagian kepala. Versi keluarga korban, tak lama setelah kejadian tersebut, DR mengalami sakit pada kepala akibat pemukulan sang guru. Bahkan pemuda itu sempat mengalami kejang-kejang dan pingsan. Namun sayang, sebelum korban sempat dibawa ke Surabaya, korban meninggal pada Senin (18/03/2019) lalu.
“Hasil rontgen kepala di RSUD Pamekasan, ada pembekuan darah di otak belakang, akibat benturan benda keras. Karena itu, korban disarankan untuk dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya,” kata dia.
Sementara Kepala SMA Negeri Batuan, Solehudin menjelaskan, kasus tersebut sebenarnya sudah lama, karena terjadi pada November 2018. Setelah kejadian itu, siswa tetap masuk sekolah seperti biasa.
“Kondisi siswa setelah kejadian itu baik-baik saja. Tidak ada masalah dengan kesehatannya. Dia tetap masuk sekolah dan mengikuti pelajaran seperti biasa,” terangnya.
Lagipula, menurut Solehudin, guru ketika memukul siswa tersebut tidak keras. Gayung yang digunakan adalah gayung plastik, dan kondisi gayung memang sudah pecah. Bukan pecah karena digunakan untuk memukul.
“Boleh ditanyakan pada teman sebangkunya. Kebetulan mendapat hukuman yang sama, karena juga tidak mengerjakan tugas,” paparnya.
Baca Juga: Harga Tiket Mahal, 700 Penerbangan Dari dan Menuju Ambon Dibatalkan
Ia menuturkan, siswa tersebut baru sakit mulai bulan Februari. Informasi yang diterimanya, ada benjolan di kepala bagian belakang, dan mata sebelah kiri bengkak.
“Diduga itu bukan akibat dipukul gayung. Karena dipukulnya kan di dahi, bukan di kepala belakang. Jadi diduga karena sebab lain,” ujarnya.
Selain itu, menurut Solehudin, pihak keluarga siswa didampingi aparat desa telah datang ke sekolah.
“Persoalan ini sudah selesai. Keluarga korban minta maaf kalau ada kabar tidak mengenakkan di luar. Dan mereka berjanji tidak akan melaporkan kasus ini ke kepolisian,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Polisi Benarkan Tsania Marwa Laporkan Atalarik Syah
-
Tutup Warung saat Orang Masih Ngopi, Pemilik Warkop Dipukuli
-
Sadis! Murid SMA Cekik, Tendang dan Pukul Kepala Sekolah Sampai Babak Belur
-
Bawaslu Cari Lokasi Emak-emak Sebut Jokowi Menang Pelajaran Agama Dihapus
-
Gagal Ambil HP Suparman, Dua Begal Masih SMP Diamankan Polisi di Depok
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Menteri UMKM Apresiasi Kolaborasi BRI dengan SOGO Agar UMKM Naik Kelas
-
Status Gunung Semeru Turun ke Level III, Ini Zona Merah yang Wajib Dihindari
-
Penemuan Bayi di Tulungagung, Meninggal karena Lemas dan Pembuang Masih Diburu!
-
Detik-detik Mahasiswa Tewas Loncat di Jembatan Suhat Surabaya, Diduga Stres Skripsi dan Terancam DO!
-
Kronologi Pembacokan 2 Mahasiswa Unitomo di Jembatan Merah Surabaya, Pelaku Belum Tertangkap!