Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 April 2019 | 12:38 WIB
Mayat dalam koper. (Suara.com/Agus H)

SuaraJatim.id - Polisi terus mendalami motif asmara dari kasus pembunuhan mayat dalam koper tanpa kepala, Budi Hartanto (28). Dari pemeriksaan 14 saksi yang rata-rata teman lelaki korban, motif asmara lebih menonjol daripada motif perampokan dan ekonomi.

Penyidik Kepolisian Jawa Timur saat ini telah menghilangkan motif perampokan dan ekonomi.

"Saat ini kita fokus mendalami motif asmara," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (5/4/2019).

"Kita hilangkan motif perampokan dan ekonomi. Saat ini fokus ke motif asmara," lanjutnya.

Baca Juga: Polisi Masih Mencari Kepala Korban Mayat Dalam Koper

Untuk itu, dalam waktu dekat ini polisinakan kembali memangil dua saksi laki-laki yang juga teman dekat korban.

"Dua saksi lagi akan kita panggil," pungkasnya.

Masyarakat di Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar geger, Rabu (3/4/2019) pagi. Penyebabnya, warga menemukan sebuah koper hitam yang berisi jasad pria tanpa busana.

Mayat dalam koper tersebut ditemukan warga tepat dibawah jembatan. Mayat dalam posisi meringkuk, seolah dipaksakan masuk dalam koper tersebut. Tidak diketahui identitas pasti jenazah, dan penyebab kematiannya. Diduga kuat mayat merupakan korban pembunuhan.

Kontributor : Achmad Ali

Baca Juga: Mayat Dalam Koper, Polisi Periksa Teman Laki-Laki Korban

Load More