Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 08 April 2019 | 11:11 WIB
Budi Hartanto, mayat dalam koper. (Dok Pribadi)

SuaraJatim.id - Penyidik Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur menyebutkan, pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto, guru tari yang dimutilasi dalam koper telah merancang aksinya. Kesimpulan itu disampaikan polisi setelah menerima hasil laboratorium forensik terkait kasus pembunuhan tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan pembunuhan terhasap Budi sudah pasti direncanakan sebab ada indikasi korban tidak siap untuk menghadapi kejadian ini karena adanya luka-luka yang dialami korban.

"Hasil forensik berbicara seperti itu," kata Barung seperti dikutip Beritajatim.com, Senin (8/3/2019).

Barung menambahkan, luka sayatan di lengan korban menandakan ada perlawanan saat korban dihabisi oleh pelakunya. “Sebelum meninggal korban mengalami luka-luka,” ujarnya.

Baca Juga: Pedagang di Mekkah Punya Kaus Gambar Prabowo, Umi Pipik Berdecak Kagum

Lokasi penemuan jasad dalam koper di Blitar. (Suara.com/Agus H)

Terkait pemotongan leher, Barung menyebut ada dua kemungkinan yakni untuk menghilangkan jejak dan memang kopernya tidak muat kalau kepalanya tidak dipotong.

"Jadi ada dua kemungkinan tersebut (salah satunya untuk menghilangkan jejak)," ujarnya.

Perlu diketahui, korban selain dibunuh juga ditengarai menjadi korban perampokan. Pasalnya, sejumlah uang yang dibawa pria asal Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri raib bersama satu unit sepeda motor Honda Scoopy.

Budi menjadi korban pembunuhan dan mayatnya ditemukan dalam koper dengan kondisi tanpa kepala.

Baca Juga: Misteri Batu Sebesar Lengan Terselip di Mayat Dalam Karung di Pandeglang

Load More