Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Rabu, 17 April 2019 | 13:47 WIB
Seorang pemilih di TPS 16 Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, menyerang petugas KPPS menggunakan senjata tajam seusai memberikan suaranya. [Suara.com/Agus H]

SuaraJatim.id - Seorang pemilih di TPS 16 Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, menyerang petugas KPPS menggunakan senjata tajam seusai memberikan suaranya.

Kasi Pemerintahan Keamanan dan Trantibum Kelurahan Sukorejo Irwan Purwanto mengatakan, seorang pemilih berinisial YA di TPS 16 Kelurahan Sukorejo menyerang petugas KPPS menggunakan pisau.

"Ya mungkin tersinggung karena diminta mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda sudah mencoblos," ujar Irwan kepada wartawan, Rabu (17/4/2019).

Keributan di TPS 16 tersebut berawal pemilih YA (38), yang setelah memberikan suara menolak mencelupkan jarinya ke tinta.  Seorang petugas KPPS, Luki Setia Budi, lantas memaksa YA menandai jarinya dengan tinta.

Baca Juga: Pemilu, Paul Frank Gelar Promo Buy One Get One

Sempat terjadi cekcok antara YA dan Luki, namun akhirnya YA mencelupkan jarinya ke tinta dan pulang.

Namun, tak lama berselang YA kembali ke TPS dengan sebilah pisau menyerang Luki ke arah leher.

"Korban mengalami luka di bagian dagu, tadi korban sudah divisum," ujar Irwan.

Irwan mengatakan, setelah keributan itu pelaku langsung pergi. Sampai sekarang polisi masih mencari keberadaan pelaku.

"Pelaku masih dicari oleh polisi, setelah keributan itu dia langsung pergi," ujarnya.

Baca Juga: Mantap Pilih Prabowo, Al Ghazali : Indonesia Adil dan Makmur!

Menurutnya, antara YA dan Luki sebenarnya teman sejak kecil. Informasinya, YA dan Luki memang sudah ada masalah sebelumnya.

"Mungkin keduanya sudah ada masalah sebelumnya. Lalu ketemu di TPS itu, akhirnya terjadi keributan," katanya.

Kapolsek Sukorejo Komisaris Agus Fauzi mengatakan, sudah mendapat laporan soal keributan yang terjadi di TPS 16 Kelurahan Sukorejo.

"Benar, sempat ada laporan keributan di TPS 16 Kelurahan Sukorejo. Kami masih menyelidikinya," kata Agus.

Kontributor : Agus H

Load More