
SuaraJatim.id - Puluhan orang yang tergabung dalam Rakyat Bersatu Untuk Pemilu Jujur dan Adil (Ratu Adil) mengawal beberapa perwakilan partai politik, yang protes ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa TImur.
Koordinasi aksi Ratu Adil Susi Susanti mengatakan KPU wajib melakukan perhitungan ulang, khususnya untuk suara Caleg DPRD Surabaya.
"Harus ada perhitungan ulang, karena kami menemukan bukti-bukti kecurangan. Salah satunya di TPS 21, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo. Ada C1 yang hilang, kami minta perhitungan ulang, terutama yang Pileg di tingkat Kota Surabaya. Untuk suara, ada perbedaan di C1 hologram dan C1 Plano, kita enggak tahu, yang salah yang mana, menurut data kami ada 12 warga yang tidak menerima satu kertas suara dari KPPS," ujar Susi, saat diserbu awak media di halaman Kantor KPU Kota Surabaya, Senin (22/4/2019).
Massa sempat melakukan orasi di depan kantor, dan mereka membubarkan diri, setelah beberapa perwakilan partai sudah diterima oleh Ketua KPU Kota Surabaya.
Baca Juga: Penghitungan Suara Ulang di Surabaya, Bawaslu: Hanya untuk Suara Caleg
Salah satu perwakilan yang diteriman KPU Kota Surabaya adalah wakil dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Musyafak Rouf. Dalam pertemuan tersebut, Musyafak membeberkan adanya penggelembungan suara, dibeberapa TPS di Surabaya.
"Kami kesini untuk memberikan bukti pada KPU, yakni berupa C1 dari saksi kami di lapangan. Ada penggelembungan suara di beberapa TPS yang ada di Surabaya. Sehingga merugikan kami yang melapor disini," ujar Musyafak.
Meski begitu, Musyafak segan menjelaskan dari partai mana yang diuntungkan, karena penggelembungan ini.
"Kalian lihat sendiri saja bukti C1 dari kami, takutnya nanti saya fitnah. Ada 34 persen seluruh TPS di Surabaya terkena masalah C1. Supaya fair mari kita kembali hitung C1nya, dari ini kami datang kemari," kata Musyafak.
Sementara itu, perwakilan dari Partai Gerindra, Soetadi mendorong KPU Kota Surabaya tetap melakukan perhitungan ulang.
Baca Juga: Dua TPS di Kota Surabaya Gelar PSU, Salah Satunya Pilpres
"Rekomendasi Bawaslu adalah, meminta hitung ulang, tapi keinginan kita cari aktornya siapa," ungkap Soetadi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Komisioner Turun Langsung ke TPS, KPU RI Klaim PSU di 8 Daerah Sukses
-
Bawaslu Awasi Ketat 8 Daerah PSU: Terindikasi Pelanggaran, Serang hingga Banjarbaru Jadi Sorotan
-
Istri Mendes Yandri Susanto Menang Quick Count Indikator 76,9 Persen
-
Potret Pemungutan Suara Ulang di Berbagai Daerah Indonesia
-
Bawaslu RI Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Politik Uang di PSU Pilkada Serang
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- 10 Aturan Tagih Hutang Pinjol Legal OJK 2025, Debt Collector Jangan Ancam-ancam Nasabah!
- Timnas Indonesia Segera Punya Striker Naturalisasi Baru? Penyerang Gesit Haus Gol
- Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
BRI Dukung Pemerintah Menyediakan Pendidikan Berkualitas lewat Program BRI Peduli Ini Sekolahku
-
Viral di Media Sosial, Pendaki Jember Dikabarkan Hilang di Gunung Saeng
-
Temui Buruh, Gubernur Khofifah Janji Beri Harapan Baru untuk Pekerja Jatim
-
BRImo FSTVL 2024 Diumumkan, Ribuan Pemenang Dapat Hadiah BMW Sampai Emas dari BRI
-
Lucu Tapi Bermakna, Ini Cara Gokil Jemaah Haji Tulungagung Biar Kopernya Nggak Ketuker