SuaraJatim.id - Seorang anggota KPPS di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur meningal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma.
Komisioner KPU Kabupaten Blitar Divisi Hukum Lukman Hakim mengatakan anggota KPPS dengan nama Wiji Saekoni yang bertugas di TPS 12 Desa Ponggok, Blitar meninggal dunia di rumah sakit Syuhada Haji Kamis pagi (25/4/2019) pada umur 55 tahun.
"Informasi yang kami terima almarhum meninggal dunia setelah tidak sadar sadar selama beberapa hari di rumah sakit," ujar Lukman kepada Suara.com, Kamis (25/4/2019).
Lukman mengatakan, Wiji dilaporkan bekerja hingga dini hari berikutnya pada hari pemungutan suara 17 April lalu hingga jatuh sakit. Keesokan harinya pada Jumat (19/4) Wiji terjatuh tak sadarkan diri saat berjalan menuju masjid setempat saat akan menjadi khotib Salat Jumat.
Wiji kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan selama enam hari hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Lukman menyebutkan, selain Wiji, sebenarnya terdapat satu petugas penyelenggara pemilu di lingkungan KPU Kabupaten Blitar lain yang meninggal dunia pada hari pemungutan suara 17 April lalu, yaitu Ketua PPS Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Joko Priyo Saputro (42).
Selain itu, dua orang anggota Linmas juga meninggal dunia. Keduanya adalah Toyib Nurrohman (41) yang bertugas di TPS 02, Desa Salamrejo, Kecamatan Binangun dan Muhtadi (53) yang bertugas di TPS Desa Ngelgok, Kecamatan Nglegok.
Toyib meninggal pada 23 April sementara Muhtadi pada 21 April.
Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nasifa mengatakan bahwa seperti yang dialami panitia penyelenggara pemilu di daerah lain panitia di Kabupaten Blitar juga menanggung beban kerja yang berat.
Baca Juga: Melamun di TPS, Ketua KPPS Sleman Sempat Mengeluh Sebelum Bunuh Diri
"Dan seringnya setiap kali ditawarkan kepada saksi-saksi apakah mau istirahat dulu proses rekapitulasi suara di berbagai tingkatan, kebanyakan saksi minta dilanjutkan," ujar Nasifa kepada Suara.com.
Sementara, lanjutnya, saksi-saksi tidak menanggung beban pekerjaan seberat panitia penyelenggara.
Nasifa mengatakan bahwa keluarga dari panitia penyelenggara pemilu termasuk petugas linmas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Perwakilan dari pihak keluarga akan diundang ke Gedung Grahadi (Kantor Gubernur Jatim) dalam waktu dekat untuk menerima santunan," ujarnya.
Kontributor : Agus H
Berita Terkait
-
Petugas Pemilu Meninggal Dunia di Jateng Bertambah Menjadi 32 Orang
-
Kerja Sampai Meninggal, KPU Evaluasi Upah KPPS yang Sangat Kecil
-
TOK... Menteri Keuangan Sri Mulyani Setujui Duit Santunan KPPS Meninggal
-
Anggota KPPS di Depok Meninggal Saat Perjalanan ke Rumah Sakit
-
Di Depan Jenazah KPPS, Ganjar: KPU Harus Urus Semua Ini!
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Dorong UMKM Tumbuh Pesat, BRI Salurkan Kredit Rp1.137,84 Triliun ke Pelaku Usaha
-
Kejari Surabaya Tahan Tersangka Korupsi Aset PT KAI, Negara Rugi Rp4,77 Miliar
-
Polisi Usut Pungli Program Sertipikat Tanah Gratis di Sampang
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital