SuaraJatim.id - Setahun sudah tragedi bom yang mengguncang Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, berlalu. Namun, insiden memilukan itu masih terngiang dengan jelas diingatan R. Ardi Ramadhan.
Ardi merupakan salah satu korban yang selamat. Saat bom tersebut meledak, dia tengah di dalam mobil bersama keluarganya.
Pilunya, bom yang dibawa dengan sebuah sepeda motor pada 14 Mei 2018 silam, meledak persis di sebelah mobil yang ditumpanginya.
"Kami semobil berhenti di portal depan untuk pemeriksaan waktu itu. Duduk di bagian pengemudi bapak, ibu di sebelah bapak. Saya di belakang sebelah kanan, dan adik saya di sebelah kiri belakang. Waktu pemeriksaan, tiba-tiba ada yang meledak dibagian kiri mobil," ujar Ardi, mengenang hari yang mengguncang psikologisnya itu.
Sehari sebelumnya, Kota Surabaya diguncang tiga ledakan bom yang menyasar tiga gereja berbeda.
Kondisi itu sempat membuat Ardi cemas. Tak salah dengan perkiraannya, satu keluarganya menjadi korban.
"Bapak mengira yang meledak adalah aki yang ada di belakang mobil. Beda kalau saya, saya menebak itu adalah bom. Dan benar saja, bahwa yang meledak adalah bom yang dibawa sepeda motor samping mobil kami," imbuhnya.
Pada kejadian itu, mobil yang dipakai keluarga Ardi rusak cukup parah. Bahkan adik perempuannya mengalami luka parah pada kaki sebelah kiri.
"Saya, ibu dan bapak tidak luka, hanya syok saja. Berbeda halnya dengan adik saya. Ada plat besi yang menancap di paha kirinya. Tapi dia sempat lari ke dalam kantor polisi. Namun setelah berlari sejauh lima meter, dia terjatuh," ungkap Ardi.
Baca Juga: Peringatan Setahun Bom Surabaya, Ipda Ahmad: Saya Sudah Maafkan
Tidak hanya luka pada kakinya, adik dari Ardi juga mengalami luka bakar di lengan dan di bagian leher sebelah kiri.
"Nah waktu itu kaca sebelah kiri dan depan mobil kami pecah semuanya. Adik saya yang paling ketakutan. Usianya masih 17 tahun," kata Ardi.
Ardi menambahkan, hingga sekarang kenangan buruk tersebut masih sulit untuk dilupakan, meski sudah berkali-kali mencoba melupakan.
"Jadi selama seminggu ayah, ibu, dan adik saya di rumah sakit untuk penyembuhan dan menghilangkan trauma, dan adik saya yang masih teringat dan trauma banget," pungkasnya.
Saat ini, Ardi tercatat bekerja di divisi humas Pemkot Surabaya.
Berita Terkait
-
Terus Salurkan Bantuan, BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera
-
Bukan Drama, Ini 5 Respons Penyintas Trauma yang Sering Disalahpahami
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Choo Young Woo di 2025, Layak Ditonton!
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing
-
Kevin Hillers Ungkap Trauma Asmara, Pernikahan Tak Lagi Jadi Prioritas!
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
BRI Catat Sederet Prestasi dan dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Gunung Semeru Erupsi 3 Kali dalam Sehari, Waspada Ancaman Awan Panas untuk Warga Lumajang!
-
Banjir Sumatera, BRI Group Fokus pada Pemulihan Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Pascabencana
-
Hari Ibu 2025, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Jatim
-
BRI Raih Penghargaan atas Komitmen terhadap Penguatan Ekonomi Kerakyatan