
SuaraJatim.id - Seorang mucikari ditangkap petugas dari Polrestabes Surabaya saat beroperasi menjajakan pekerja seks komersil (PSK) di bekas Lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur.
Berkedok sebagai pekerja di warung kopi, Ibnu Aji (25) nekat menjajakan pekerja seks komersil (PKS) di Bulan Ramadan.
Ibnu akhirnya diringkus petugas Satreskrim Polrestabes Surabaya di sebuah warung kopi yang berada di daerah Putat Jaya.
Kepada petugas Ibnu mengaku bisa mendapat penghasilan hingga lebih dari Rp 100 ribu dalam semalam.
Baca Juga: Selama Bulan Puasa, Lokalisasi Gang Sadar 'Diliburkan'
"Untuk sekali layanan, biasanya saya mendapat uang sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 100 ribu. Dalam sehari paling sepi ya ada dua orang paling ramai lima orang," ujarnya, Kamis (16/5/2019).
Ibnu menjelaskan cara kerjanya, saat menawarkan perempuan pekerja seks, di warung tempatnya bekerja.
"Biasanya, Perempuannya nongkrong disitu, kalau tidak ada baru dijemput di kos-kosanya," imbuhnya.
Tidak hanya Ibnu, petugas kepolisian juga mengamankan seorang nenek yang menyewakan kamar untuk pasangan mesum di Dolly.
"Emak enggak punya langganan yang sering menginap disitu, saya tau kalau porstitusi disini ditutup Bu Risma, waktu ditutup saya enggak tinggal disitu," ujarnya.
Baca Juga: Mucikari Eks Lokalisasi Dolly Dibekuk Saat Razia Indekos
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengatakan PSK yang dijajakan rata-rata pernah beroperasi di lokalisasi Dolly.
"Menurut pengakuannya, para pekerja seks itu ada yang sudah mangkal disana maupun ready ketika dia tlp. Tak jarang ia juga bersedia menjemput perempuan yang dipesan pelanggannya," ungkapnya.
Ruth menambahkan untuk melancarkan bisnis haramnya, Ibnu Aji bekerjasama dengan pemilik warkop Eko Aprianto (42) yang menyediakan bilik atau kamar.
"Di warungnya itu juga ada sebuah kamar yang sengaja disewakan kapada para pelanggan yang akan melakukan hubungan bersama perempuan pekerja komersial," imbuhnya.
Ruth menjelaskan, nenek-nenek yang juga diamankan oleh Satreskrim, juga menyediakan kamar cukup banyak.
"Ada lima kamar yang disewakan, durasi menginap bebas, artinya sebutuhnya tamu yang datang, rata-rata sekali main, relatif, sekitar setengah hingga satu jam, harga 25-30 ribu, beroperasi kurang lebih 1 sampai 2 tahun," pungkasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Selama Bulan Puasa, Lokalisasi Gang Sadar 'Diliburkan'
-
Jelang Ramadan, 15 PSK di Tempat Pijat Terjaring Razia Satpol PP Depok
-
Dear Presiden Terpilih, PSK Juga Rakyat Tolong Diperhatikan
-
Hari Ini, 2 Mucikari Vanessa Angel Bakal Jalani Sidang Perdana
-
Masih Muda, Mahasiswi di Batam Nyambi Jadi Mucikari
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak