Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Senin, 20 Mei 2019 | 13:32 WIB
Sejumlah aparat disiagakan menjaga gedung KPU pusat saat masa pendaftaran capres dan cawapres. (Suara.com/Muhamad Yasir)

SuaraJatim.id - Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim mengklaim tidak ada warga di Kabupaten yang ia pimpin berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power pada 22 Mei. Diketahui, KPU RI akan mengumumkan pemenang Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.

“Saya meminta supaya warga Sumenep tidak ikut-ikutan dalam aksi people power itu. Karena itu masalah politik, yang seharusnya diselesaikan dengan cara konstitusi, melalui MK misalnya,” kata Busyro seperti diberitakan beritajatim.com - jaringan Suara.com, (20/05/2019).

Busyro kemudian mengimbau pada warga Sumenep tidak mudah terprovokasi dengan ajakan para elit politik pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga untuk mengikuti aksi people power.

“Aksi itu sebenarnya tidak perlu dilakukan, karena KPU sebagai penyelenggara pemilu kan sangat terbuka. Hasil pemilu bisa diakses oleh siapapun," katanya.

Baca Juga: Puasa Hari ke-15, Jawa Timur Akan Diguyur Hujan

"Kalau KPU tertutup, baru rakyat bisa melakukan hal itu. Karena itu, lebih baik persoalan itu selesaikan melalui mekanisme yang sudah ada,” Busyro menambahkan.

Sebelumnya, sejumlah elit politik pengusung pasangan Prabowo - Sandiaga menyuarakan people power saat rekapitulasi manual hasil penghitungan suara dalam Pemilu 2019 tingkat KPU RI.

Kelompok yang menyerukan gerakan people power ini menilai pelaksanaan pemilu 2019 ini penuh kecurangan.

Load More