Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Jum'at, 14 Juni 2019 | 16:39 WIB
Hori (kiri) yang menggadaikan istrinya kepada Hartono (kanan). [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Penyelidikan kasus Hori, warga Lumajang, Jawa Timur, yang menggadaikan istri bernama Lasmini demi mendapat utangan Rp 250 juta yang berujung pembunuhan berencana salah sasaran, menemukan fakta baru.

Hori kuat diduga sengaja berbohong kepada polisi bahwa dirinya menggandaikan sang istri untuk mendapat utang Rp 250 juta.

Hal tersebut merupakan klaim yang diutarakan Hartono, si pemberi pinjaman kepada Hori. Hartono mengklaim, kasus gadai istri itu hanya upaya Hori untuk mendapatkan kembali Lasmini.

“Tidak ada akad atau perjanjian bahwa Lasmini dijaminkan untuk utang-piutang antara saya dan Hori. Istri Hori sendiri yang datang kepada saya. Karena kasihan dan susah makan, saya menampungnya,” kata Hartono di Mapolres Lumajang, Jumat (14/6/2019).

Baca Juga: Cerita Hori Gadaikan Istri Ratusan Juta karena Udang Windu

Istri Hori, Lasmini mengamini apa yang dikatakan Hartono. Bahkan secaran sadar, dirinya mengakui bersedia hidup bersama Hartono di rumah lelaki itu, Desa Sombo, Lumajang.

Sedangkan Hori mengakui malu ketika mendengar istrinya tinggal bersama Hartono. Untuk itu, ketika dirinya berada di Kalimantan, meminta Hartono untuk mengembalikan Lasmini ke rumahnya dengan janji akan melunasi utang.

"Saya telepon Hartono. Saya malu istri saya hidup bersamanya. Untuk itu saya minta agar istri saya dipulangkan dan saya berjanji akan melunasi hutangnya," kata Hori.

Sementara Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Muhammad Arsal Sahban menegaskan, akan terus melakukan penyelidikan pengakuan-pengakuan tersebut.

"Itu semua adalah hasil kami mengonfrontasi ketiganya. Tapi kami akan tetap membuktikan kebenarannya. Banyak pengakuan-pengakuan baru yang perlu diselidiki kebenarannya," ujarnya.

Baca Juga: Setahun Gadaikan Istri Rp 250 Juta, Polisi Miris Dengar Pengakuan Hori

Berita Awal

Load More