SuaraJatim.id - Temuan struktur batu bata kuno yang diduga berupa pemukiman di zaman Kerajaan Majapahit pada abad 15 di Dusun Pakis Kulon Desa Pakis Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur masih belum bisa diketahui secara detail.
Lantaran itu, Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho menilai perlu dilakukan ekskavasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
"Tapi tentu saya harus lapor ke pimpinan dulu, bagaimana kebijakan yang harus dilakukan,” ungkapnya seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Rabu (26/6/2019).
Meski begitu, perlu pertimbangan lebih jauh terkait kemungkinan dilakukan ekskavasi, karena temuan tersebut berada di lahan warga sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan kepala desa (kades) dan pemilik lahan.
"Kalau pemilih lahan mengiizinkan, ini lahan tidak digunakan tentu bisa kita ekskavasi. Sebelum status itu jelas, kita tidak bisa melakukan ekskavasi tanpa seizin pemilik lahan. Jadi tidak harus begitu ada temuan awal itu lahan harus dibebaskan," katanya.
Meski begitu, ia mengemukakan BPCB bisa saja membuat MoU dengan pemilik lahan untuk melakukan ekskavasi. Bila ternyata hasil pengupasan cukup signifikan, langkah yang jelas baru kemudian ada skema pembebasan lahan. Tapi kalau ternyata temuan sudah rusak, ada langkah lain.
"Yakni kita bisa timbun kembali dan bisa digunakan pemilik lahan di bagian atas. Tentunya masih panjang ke arah itu, yang pertama memang dikupas dulu seberapa jauh nilai signifikan temuan tersebut," tuturnya.
Untuk diketahui, temuan struktur batu bata kuno tersebut ditemukan warga saat akan membuat kandang bebek di halaman belakang rumahnya seluas 30 x 40 meter. Struktur tersebut diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit setelah ditemukan adanya porselen yang berasal dari zaman Dinasti Ming pada abad ke-15.
Dari pengamatan, struktur batu bata tersebut terdiri dari delapan lapis yang diprediksi saling berhubungan. Untuk sementara, struktur yang sudah terlihat memiliki panjang 31, lebar 21 dan tebal 7 centimeter. Semua struktur disusun dengan teknik tanah liat bukan bata gosok.
Baca Juga: Temuan Struktur Batu Bata Kuno di Pakis Diduga Berasal Dari Zaman Majapahit
Analogi dari temuan lain, bata gosok ditemukan di bagunan monumental tapi bangunan yang disusun bata tanah liat adalah pemukiman.
Berita Terkait
-
Temuan Struktur Batu Bata Kuno di Pakis Diduga Berasal Dari Zaman Majapahit
-
Gali Tanah Bikin Kandang Bebek, Basuki Temukan Struktur Batu Bata Kuno
-
Bata Berpahat Ditemukan di Area Situs Sekaran
-
Warga Pasang Pagar Bambu Keliling, Lindungi Situs Sekaran
-
Penemuan Situs Sekaran, Muncul Ide Bangun Museum Desa Sekarpuro
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
Terkini
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan
-
5 Tanda Tubuh Alami Kelebihan Kafein, Nomor 3 Paling Sering Diabaikan!
-
Transformasi Limbah Kayu Jadi Audio Premium oleh Faber Instrument Hadir di BRI UMKM EXPO(RT)
-
Harus Dipertajam, DPRD Jatim Beri Catatan Raperda Pembudidaya Ikan dan Garam
-
Perubahan Perda Awasi Judol dan Sound Horeg, DPRD Jatim Ingatkan Batasannya Harus Jelas