Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 25 Maret 2019 | 14:52 WIB
Warga memasang pagar bambu di sekitar Situs Sekaran di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Jawa Timur. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Untuk menjaga Situs Sekaran yang berada di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Jawa Timur, warga desa setempat memasang pagar bambu sebagai pembatas di area situs tersebut.

Aksi puluhan warga desa tersebut dilakukan agar pengunjung yang ingin melihat Situs Sekaran tidak menginjak-injak area tersebut.

"Kami ingin adanya penemuan situs ini dapat dijadikan area wisata. Seperti yang disampaikan pihak purbakala yang telah memberi angan-angan, kedepannya situs ini kita akan lebih menghasilkan," kata Koordinator aksi kerja bakti Tamari seperti dilansir Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Senin (25/3/2019).

Kerja bakti tersebut, lanjut Tamari, dilakukan warga Dusun Sekaran, khususnya di sekitar situs. Mereka berharap Situs Sekaran ini bisa menjadi wisata dan warga bisa membuka usaha disekitar kawasan situs tersebut.

Baca Juga: Pemprov Bentuk Posko untuk Atasi Masalah Teknis UNBK di Jakarta

"Paling tidak bisa meningkatkan ekonomi warga setempat," ucapnya.

Senada dengan Tamari, Kades Sekarpuro, Sulirmanto berharap dengan membuat tempat wisata di lokasi tersebut, dapat memberdayakan warga sekitar yang belum memiliki pekerjaan mampu dapat penghasilan.

"Kedepannya, di situs ini akan kami bangun sebuah taman agar terlihat asri. Selain itu, kami berharap kepada pemerintah agar melindungi dan melestarikan pengembangan Desa Sekarpuro yang mempunyai potensi wisata," ujar Sulirmanto.

Untuk diketahui, luasan area eskavasi Situs Sekaran mencapai 375 meter persegi dengan daerah terluar berjarak 25 meter dari area awal dan kedalaman 50 sentimeter dari permukaan tanah.

Area eskavasi sendiri berada di dekat proyek jalan Tol Malang - Pandaan yang saat ini memasuki bagian akhir, meski begitu pihak PT Jasa Marga setempat bersedia memindahkan area proyek untuk penggalian benda peninggalan yang diprediksi berasal dari zaman Kerajaan Singasari tersebut.

Baca Juga: Soal Kendaraan Listrik, Begini Kata NGK

Load More