SuaraJatim.id - Menyandang predikat gelar kesarjanaan kerap kali menjadi tujuan akhir sekaligus membuka peluang di dunia baru kerja bagi mahasiswa. Tak mudah bagi seorang mahasiswa untuk meraih gelar kesarjanaan melalui jalur skripsi, seperti yang dialami Muharom Gani Irwanda.
Pemuda yang menempuh pendidikan kesarjanaan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini harus bekerja keras merampungkan skripsi berjudul 'Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartement, Kompleks Citraland CBD-Kota Surabaya' berfokus pada manajemen konstruksi.
Tentunya, banyak mengira jika panjangnya judul skripsi yang dibuatnya berbanding lurus dengan jumlah ketebalan halamannya. Total lembar halaman yang berisi tugasnya berjumlah 3.045 halaman. Bisa dibayangkan, berapa berat dan tinggi skripsi tersebut.
Dibanding skripsi yang lain, karya tugas akhir milik lelaki yang biasa disapa Gani itu paling menonjol. Beratnya terhitung kiloan dan tingginya pun hampir setengah meter.
Meski begitu, tidak mudah bagi Gani merampungkan tugas akhirnya. Butuh perjuangan dan pengorbanan waktu dan tenaga untuk merampungkan skripsinya. Dalam satu hari, ia mengaku hanya memiliki waktu tiga hingga empat jam untuk memejamkan mata.
"Saya mulai mengerjakannya Bulan Februari sampai Juni, cuma pengerjaan bener-bener efektif ya itu cuma dua minggu sebelum lebaran sama seminggu sebelum sidang itu. Ngerjakannya dari subuh sampai dini hari. sehari sampai tidur tiga jam atau empat jam," cerita Gani, Jumat (19/7/2019).
Namun skripsi lelaki asal Bojonegoro kelahiran Tahun 1996 itu cukup meyakinkan, jika lampirannya tidak sampai 300 lembar. Untuk bab satu hingga tiga, Gani mengerjakan dari halaman 1 hingga 152. Selanjutnya, pada bab empat sampai delapan yang berisi pembahasan hingga perhitungan ini dikerjakan dari halaman 153 sampai 2.893.
"Sisanya adalah lampiran dan cover," imbuhnya.
Gani sangat beruntung. Tugas yang dikerjakan hanya sedikit mengalami revisi. Lantaran, untuk konsultasi tugasnya, dia menggunakan surat elektronik atau emali ke dosen pembimbingnya. Bahkan, untuk berdiskusi dengan dosen pembimbingnya menggunakan aplikasi whatsApp (WA).
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Kembali Menjadi Penguji Skripsi Mahasiswanya
"Tugas yang saya kejakan dalam bentuk soft copy saya kirim melalui email ke dosen pembimbing. Setelahnya, kita diskusi melalui WA. Jadi ketika ada revisi secepatnya saya lakukan," terangnya.
Saat ditanya kesulitan dalam merampungkan skripsnya, Gani mengaku tertantang untuk mengerjakan manajemen konstruksi gedung apartemen yang tingkat kesulitannya di atas rata-rata. Gedung yang dirancang Gani berbentuk kotak di bagian bawah, lalu meninggi ke atas berbentuk huruf L.
"Saya sudah meniatkan untuk melakukan yang terbaik di TA ini, semoga nantinya dapat berguna dan menjadi referensi untuk teman-teman yang ingin fokus pada metode konstruksi," pungkas Gani.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Tak Dapat UKT Sesuai Pendapatan, Video Ayah Menangis Ini Viral
-
Mahasiswa Unika Atma Jaya Kembangkan Robot Bantuan untuk Bencana
-
Lolos SBMPTN, Ini 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Mahasiswa Baru
-
Keren, Mahasiswi ITS Manfaatkan Jamur untuk Mengurai Sampah plastik
-
Kisah Inspiratif Mahasiswa Nyambi Jadi Ojol, Lulus dengan Predikat Cumlaude
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
DPRD Jatim Bahas Perubahan Perangkat Daerah, Urusan Ekonomi Kreatif Masuk Disbudpar
-
DPRD Jatim Usulkan Digitalisasi Pengawasan dan Pelaporan Pajak
-
Benarkah BSU 2025 Tak Cair Lagi Akhir Tahun? Ini Faktanya
-
APBD Jatim 2026 Disetujui, Gubernur Khofifah Pastikan Jalankan Sejumlah Program Prioritas
-
Bansos BPNT Cair November 2025, Cek Jadwal dan Cara Penyaluran Terbaru!