Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 27 Juli 2019 | 06:10 WIB
Goa Selomagleng. [Times Indonesia]

SuaraJatim.id - Berwisata di alam terbuka sembari mempelajari sejarah masa silam, tentunya akan menjadi nilai tambah destinasi wisata yang menjadi andalan suatu daerah.

Seperti destinasi Goa Selomagleng yang berada di Kota Kediri, Jawa Timur. Salah satu destinasi wisata populer di Kota Tahu ini ternyata memiliki keunikan dan patut dijelajahi pelancong yang singgah atau sengaja mengunjungi Kediri.

Goa Selomagleng memiliki keunikan tersendiri dibanding goa pada umumnya. Goa tersebut terbentuk dari batuan andesit yang tampak hitam besar sehingga terlihat mencolok dari kejauhan.

Obyek wisata yang berada di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto kota Kediri, terlihat sepintas tak ada yang istimewa. Namun, keunikannya akan terlihat saat mendekati pintu goa.

Baca Juga: Menikmati Wisata Kawah Sikidang Dieng

Beberapa meter di bawah mulut goa, terdapat bongkahan batu yang berserakan. Sebagian di antaranya terdapat semacam pahatan sebagai penanda goa tersebut pernah dihuni manusia.

Selain itu, material batuan andesit menjadikan goa tersebut kedap air. Tak heran jika di Goa Selomagleng tak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada goa-goa alam.

Di dalam goa tersebut pengunjung akan disuguhkan tiga ruangan, dari pintu masuk langsung menuju ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan satu pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain di dalam goa.

Seorang pengunjung, Andi mengaku sengaja datang ke Goa Selomagleng karena di tempat tersebut banyak cerita sejarah yang bisa dipelajari.

"Di sini bisa belajar tentang sejarah zaman kerajaan dahulu, cerita tentang dewi Kilisuci bertapa di tempat ini," kata Andi kepada Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com, baru-baru ini.

Baca Juga: Tren Wisata ke Bekas Lokasi Bencana Semakin Hits, Ini Sebabnya

Menurut cerita yang beredar, Dewi Kilisuci adalah putri mahkota Raja Erlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya. Dia lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.

Load More