Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 30 Juli 2019 | 18:18 WIB
Polisi saat mengevakuasi Nur Aini dan M Rofii yang ditemukan bersimbah darah. (Beritajatim.com).

SuaraJatim.id - Setelah ditemukan dalam kondisi bersimbah darah, nyawa Nur Aini (25) dan M Rofii (37) ternyata masih tertolong. Kini kedua korban penganiayan itu sedang dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim.

"Kedua korban saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Polda Jatim,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Zain Dwi Nugroho seperti dikutip Beritajatim.com, Selasa (30/7/2019).

Kedua korban kali pertama ditemukan tergeletak dan berlumuran darah di rumah Nur Aini, Jalan Brigjen Katamso III, Dusun Balongpoh RT 26, RW 06, Desa Kedung Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo pada Senin (29/7/2019) kemarin.

M Rofi’i mengalami luka bacok di bagian leher belakang dan beberapa luka bacok di sekitar punggung. Sedangkan, Nur Aini mengalami luka bacok di bagian kepala belakang dan punggung serta luka tusukan benda tajam di bawah punggung dan kaki.

Baca Juga: Diduga Pasangan Selingkuh, Nur Aini dan Rofii Ditemukan Bersimbah Darah

Zain menambahkan, hingga kini petugas masih terus melakukan penyelidikan terkait siapa pelaku dugaan percobaan pembunuhan tersebut.

"Masih lidik, doanya saja semoga cepat terungkap dan pelaku segera tertangkap," kata dia.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, M. Rofi’i diduga pria idaman lain (PIL) Nur Aini. Keduanya sudah berhubungan sekitar lima bulan dan kondisi Nur Aini tengah hamil tiga bulan.

“Dulu pernah ketahuan dan sudah ditegur,” ucap Awi Ketua RT setempat.

Sebelum kejadian, kedua korban diduga berada di lantai 2 rumah. Sekitar pukul 15.00 WIB, Khoirudin, keponakan Nur Aini tertidur di kamar lantai satu.

Baca Juga: Bersimbah Darah, Heriawati DItemukan Tak Bernyawa Dengan Tangan Terikat

Kemudian, Nur Aini membangunkan Khoirudin untuk memasukkan motor Mio J bernopol W 4158 VY milik M. Rofi’i yang diparkir di depan rumah. Setelah itu, Khoirudin pergi ke warung kopi.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Rofik, adik kandung Nur yang berada di lantai satu, mendengar suara gaduh di lantai dua. Selang hitungan detik, Rofik melihat Kandar dan Sahid turun dari tangga dan membawa celurit.

Karena penasaran, dia naik ke lantai dua dan kaget melihat kakaknya dan Rofi’i tergeletak di bawah tempat tidur dalam kondisi berlumuran darah.

Sebelum sampai naik, di tangga menuju lantai ll, Rofik berpapasan dengan Kandar dan Sahid yang merupakan kerabat Lukman suami sah Nur Aini.

Di atas lantai ll, Rofik pun berteriak meminta tolong dan warga sekitar berdatangan. Warga pun tidak berani menolong keduanya, karena kejadian itu dianggap pembunuhan, warga memilih diam.

“Maunya diselamatkan, tapi warga tidak berani,” tandas Awi.

Tak lama berselang, petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian setelah mendapat laporan, langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Load More