SuaraJatim.id - Ribuan warga di Magetan Jawa Timur terdampak kekeringan. Dampak tersebut dirasakan dengan surutnya sumur dan sungai yang menjadi sumber air bagi warga untuk mendapatkan air bersih tahun ini.
"Sesuai data, sejauh ini terdapat sebanyak 4.192 jiwa yang mengalami krisis air bersih," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Fery Yoga Saputra seperti dilansir Antara, Rabu (21/8/2019).
Berdasarkan pemetaan, ribuan warga terdampak krisis air tersebut berada di Kecamataan Parang dan Karas. Untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga, BPBD setempat rutin mengirimkan bantuan air bersih ke desa-desa krisis air.
Adapun, bantuan air bersih di antaranya telah dikirim ke Desa Trosono dan Sayutan di Kecamatan Parang, serta d Desa Kuwon, Kecamatan Karas.
Baca Juga: Kesulitan Air Bersih, Warga Terpaksa Beli Air Isi Ulang
Untuk mempermudah distribusi air bersih tersebut, petugas tinggal mengisi tandon atau tangki yang sebelumnya sudah dipasang di desa yang mengajukan bantuan air. Warga kemudian berdatangan untuk antre mendapatkan air bersih tersebut.
Salah satu warga Desa Kuwon, Suroto mengaku sangat terbantu dengan adanya pendisribusian air bersih di desanya. Selama ini warga di daerahnya bergantug pada sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Namun sejak musim kemarau, sumur-sumur milik warga mulai kering sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih," katanya,
Warga memprediksi, kesulitan air bersih masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan seiring berlangsungnya musim kemarau. Warga meminta bantuan air bersih dari pemda tersebut rutin dilakukan hingga masuk musim hujan mendatang. (Antara)
Baca Juga: Kekeringan di Gunungkidul, Warga Terpaksa Jual Ternak untuk Beli Air Bersih
Berita Terkait
-
Krisis Air Serbia Makin Parah: Bagaimana Nasib Ribuan Ternak?
-
Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan
-
Krisis Air Bersih Duri Kosambi; Bikin Warga Hipertensi, Tapi Tetap Bayar Abonemen PAM
-
Doa Ketika Kekeringan, Amalkan Agar Turun Hujan
-
Dampak Gelombang Panas Diprediksi Landa Indonesia Juli-Oktober, Ini Antisipasi Pemerintah
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya
-
Dok! APBD Jatim 2025 Disahkan, Intip Rinciannya
-
Pengamat: Ketokohan Khofifah-Emil Ternyata Jadi Magnet Pemilih Mataraman
-
Cawagub Lukman Ingin Merevolusi Transportasi dengan Membangun KRL ke Bandara