SuaraJatim.id - Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan meyakini temuan sejumlah benda yang diduga benda purbakala di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur telah tertulis dalam buku History of Java yang diterbitkan tahun 1817 oleh mantan Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles.
Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho memastikan, kawasan ditemukannya sejumlah benda purbakala di area persawahan di Kelurahan Gedog itu berada di kompleks percandian yang luas dan megah seperti disebut Raffles.
“Dugaan awal saya memang seperti itu. Ini merupakan lokasi candi yang disebut Raffles dengan Candi Gedog di Kota Blitar. Sayangnya tidak ada foto di buku Raffles. Tapi diceritakan (candinya) cukup megah,” ujar Wicaksono, Rabu (4/9/2019), di sela kegiatan observasi lokasi oleh Tim BPCB Trowulan.
Wicaksono mengatakan, saat Raffles berkunjung ke Candi Gedog masih bisa menyaksikan kemegahan candi tersebut dan juga adanya sejumlah batu tangga yang mulai berantakan. Namun, jelas Wicaksono, bencana letusan besar Gunung Kelud pada tahun 1901 dan 1915 turut menghancurkan banyak situs-situs bersejarah termasuk candi-candi peninggalan masa lalu.
“Informasi awal yang kami terima ada cerita turun temurun, bahwa candi di kompleks ini dulu roboh ke arah selatan. Mungkin saja cerita tersebut benar dan itu merupakan akibat dari gempa dan letusan Gunung Kelud,” ujarnya.
Wicaksono mengatakan informasi tersebut juga akan digunakan Tim BPCB dalam proses ekskavasi kelak.
Sebelumnya, seorang petani bernama Toiran (59) melaporkan temuan arca batu kepala kala kepada aparat kelurahan di lahan jagung miliknya yang terletak sekitar 25 meter dari sebuah situs keramat yang biasa disebut warga sekitar sebagai Punden Joko Pangon.
Temuan arca kepala kala tersebut menjadikan jumlah arca kepala kala menjadi tiga karena selama ini sudah ada dua arca kepala kala di situs Punden Joko Pangon.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar melakukan peninjauan ke lokasi dan menemukan uang koin kuno dengan tulisan tahun 1856 serta beberapa struktur batu bata dan batu andesit. Polisi kemudian memasang garis polisi di sejumlah titik ditemukannya benda-benda tersebut.
Baca Juga: Temuan Arca Kepala Kala di Kota Blitar, Indikasikan Kompleks Percandian
Wicaksono mengakui masih belum bisa memperkirakan bentuk bangunan candi di kawasan tersebut namun yang dia yakini adalah kompleks percandian tersebut cukup luas.
“Setidaknya sekitar 100 meter persegi. Tapi perkiraan ini masih perkiraan sangat awal ya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan siap mendukung BPCB Trowulan untuk melakukan ekskavasi di kompleks percandian kuno tersebut.
Kontributor : Agus H
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
4 Link DANA Kaget Siap Diklaim, Cuan Instan Rp249 Ribu Menanti di Jumat Berkah!
-
Saldo DANA Gratis Spesial Jumat Berkah Rp 259 Ribu, Masih Aktif Dan Rebutan
-
6 Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat, Rahasianya Bukan Sekadar Pahala Semata
-
Stop Buang Jelantah, BRI Buktikan Limbah Ini Bisa Jadi Sumber Penghasilan
-
Tanggal Tua Gak Ngeri Lagi, ShopeePay Hadirkan Rejeki Akhir Bulan dengan Saldo Gratis!