Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Minggu, 08 September 2019 | 18:44 WIB
Seorang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Nias di perlintasan kereta api yang pada Minggu siang dilakukan penutupan dari akses kendaraan roda empat oleh PT KAI Daop 7 Madiun. (Suara.com/Agus H)

SuaraJatim.id - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun menutup ruas jalan di perlintasan kereta api, di Jalan Nias, Kota Blitar, Minggu (8/9/2019) siang. Penutupan dengan memasang dua besi di bagian tengah itu membuat mobil tidak bisa melalui perlintasan di jalan tersebut.

Keputusan tersebut diambil PT KAI Daop 7 menyusul insiden lokomotif yang tertempel palang pintu perlintasan kereta api di Jalan Nias tersebut sehari sebelumnya, Sabtu (7/9/2019) petang. Palang pintu itu sebelumnya sedikit pengok setelah tertabrak kendaraan roda empat yang menerobos masuk saat palang ditutup.

Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan PT KAI hanya menutup jalan nias pada bagian yang berpapasan dengan perlintasan kereta api dari akses kendaraan roda empat.

“Jadi kendaraan roda dua masih bisa lewat, hanya mobil atau kendaraan roda empat tidak bisa melewati perlintasan,” ujar Ixfan, Minggu (8/9/2019).

Baca Juga: Terobos Palang Pintu Perlintasan Kereta Api, 76 Nyawa Melayang

Berdasarkan pantauan Suara.com Minggu siang, sejumlah petugas dari PT KAI Daop 7 Madiun memasang masing-masing dua balok besi setinggi sekitar dua meter dari dua arah dari perlintasan kereta api di Jalan Nias, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

"Kami sudah sosialisasi ke Ketua RT setempat sebelum memasang beton di lokasi. Memang ada lima warga yang memiliki mobil protes dengan tindakan kami. Kami sarankan ke mereka menyampaikan protes ke Daop," ujarnya.

Ixfan menjelaskan, penutupan perlintasan sebidang untuk mobil itu buntut dari insiden lokomotif tertempel palang pintu dan pengaman di lokasi pada Sabtu (7/9/2019) malam.

Menurutnya, ada kendaraan roda empat yang berusaha menerobos palang pintu saat ada kereta api melintas. Akibatnya pipa palang pintu menjorok ke jalur kereta api dan menemper lokomotif yang sedang melintas. Bodi lokomotif rusak setelah tertemper pipa perlintasan kereta api.

"Intinya kami tidak menutup total perlintasan di lokasi. Kami hanya mengambil tindakan agar pengendara mobil tidak bisa mengakses di perlintasan. Maka perlintasan kami persempit agar tidak terjadi lagi peristiwa yang sama," ujarnya.

Menurutnya, langkah itu untuk mengantisipasi agar ke depan keselamatan perjalanan kereta api lebih terjamin dan penumpang yang berada di dalamnya selamat.

Baca Juga: Tersangkut di Perlintasan KA Banyumas, Evakuasi Truk Ini Bikin Deg-degan

"Kami masih menghitung kerugian materiil mulai kerusakan lokomotif dan palang pintu," ujarnya.

Load More