SuaraJatim.id - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai pernyataan Kapolda Jawa Timur yang mencap hoaks kabar teror ular ke Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (9/9/2019) lalu keliru.
Federasi Kontras Andy Irfan Junaeddi mengatakan polisi tidak mungkin tak tahu kasus tersebut. Menurutnya intelejen selalu mengawasi asrama sejak peristiwa pengepungan 19 Agustus 2019.
"Tidak mungkin polisi tidak tahu soal ini, karena di asrama itu intel mengintai setiap hari, ada yang pakai teropong dan sebagainya," kata Andy Irfan di Kantor KontraS, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).
KontraS juga mengaku telah menjembatani mahasiswa Papua untuk menyampaikan informasi ke pihak kepolisian, namun hingga kini tidak ada respon serius.
Baca Juga: Demo Pro Revisi UU KPK Ricuh, Tak Ada Massa yang Diamankan Polisi
"Jadi waktu kita mendengar informasi tentang adanya ular itu kan teris kemudian dikirimkan secara via telpon ke beberapa teman ke kepolisian, kami tidak membuat laporan resmi memang, tapi saya kira itu menjadi tidak penting karena polisi tahu tentang informasi itu, ternyata polisi tidak melakukan upaya penindakan, minimal mengambil keterangan ke teman-teman ke asrama papua, itu ular apa," jelasnya.
KontraS kemudian berinisiatif menyampaikan informasi ke polisi karena mahasiswa Papua masih enggan berurusan dengan kepolisian karena masih trauma.
"Bukan soal percaya atau tidak dengan polisi, tetapi teman-teman di asrama papua merasa bahwa berhubungan dengan pihak kepolisian itu sebuah beban ketemu sama polisi itu sudah membuat trauma," ucap Andy.
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Polisi Luki Hermawan berharap warga Papua yang ada di asrama bisa bekerjasama dengan pihak kepolisian agar kasus ini bisa segera terungkap.
"Kami nyatakan itu hoaks (isu teror ular). Kami belum bisa konfirmasi, belum bisa mengetahui. Kalau ada laporan kami proses. Kami minta bukti-buktinya," ujar Luki, Senin (9/9/2019) malam.
Baca Juga: Mantan Aktivis yang Dicari ICW Berharap UU KPK Lebih Baik Usai Direvisi
Berita Terkait
-
Mahasiswa-Masyarakat Papua Gelar Aksi Tolak Transmigrasi dan PSN
-
Foto Jakarta dari Udara, Kontras Tajam yang Bikin Netizen Geleng-geleng Kepala: Kaya vs Miskin
-
DxOMark Bongkar Kelemahan Layar iPhone 16: Kecerahan Kurang, Kontras Rendah
-
Blunder di Hari Pertama jadi Menko Prabowo, KontraS Kecam Yusril: Menunjukkan Negara Enggan Tuntaskan Kasus HAM Berat
-
Buntut Ucapan Soal Tragedi 98, KontraS Sebut Yusril Mendelegitimasi Hasil Penyelidikan Komnas HAM
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024