Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 17 September 2019 | 03:55 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bertemu investor Skytrain di Gedung Negara Grahadi. (Suara.com/Arry Saputra).

SuaraJatim.id - Pemprov Jatim mendapatkan tawaran investasi pembangunan Skytrain atau kereta layang dari investor China. Investor tersebut dari perusahaan kereta api terbesar di China yaitu China Railway Rolling Coorporation (CRRC).

Meski telah bertemu dengan para investor yang diketahui sebanyak 4 orang saat di Gedung Negara Grahadi, Senin (16/9/2019) malam, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa belum bisa menyampaikan nilai investasi dari proyek Skytrain tersebut.

"Saya tidak bisa menyampaikan ini sebelum final," ucap Khofifah.

Apabila proyek tersbut bisa berjalan, kata Khofifah, akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, pelaksanaan daerah rawan pangan (PDRP). Persiapannya juga disebut sangat detail.

Baca Juga: Sebelum Wafat, Fuad Amin Titipkan Bupati Bangkalan ke Gubernur Khofifah

"Yang di prioritaskan ada tiga titik yang pernah saya sampaikan. Gerbangkertasusila Bromo Tengger Semeru dan Lingkar Wilis," jelasnya.

Hal itu pun sudah di bahas dengan Kemenko untuk prioritas pembangunan di tiga titik tersebut. Berbagai sektor juga akan siap membantu untuk nilai investasi tertentu.

"Kira-kira kita membutuhkan anggaran berapa, teman BI sudah membantu. APBN akan support apanya, kemudian sektor swastanya akan support berapa, kemudian dengan nilai investasi tertentu," lanjut Khofifah.

Tiga titik prioritas itu juga nantinya akan dihitung luasannya, cakupan daerah yang bisa dilalui serta penghitungan di titik-titik tertentu untuk membutuhkan berapa kapasitasnya.

"Kemudian untuk moda transportasi barang jasa dan logistik kita membutuhkan berapa. Sebetulnya Gerbangkertasusila itu tidak hanya untuk masyarakat, juga logistik barang dan jasa," kata dia.

Baca Juga: BJ Habibie Wafat, Khofifah: Sosoknya Menginspirasi Generasi Muda Indonesia

Kontributor : Arry Saputra

Load More