SuaraJatim.id - Sebanyak 60 pasang sapi betina, mengikuti kontes kecantikan dan keserasian sapi yang digelar menyambut Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumenep ke-750 di GOR A Yani Panglegur pada Sabtu (21/09/2019).
Kegiatan yang digelar Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, dengan tujuan untuk menjaga nilai-nilai budaya warisan lelehur, membina dan melestarikan serta mengembangkan budaya sape sono' yang sudah menjadi warisan turun temurun.
Tradisi Sapi Sonok adalah tradisi Budaya Madura yang terdiri dari dua pasangan sapi betina dihias dengan beberapa aksesoris seperti kalung, salempang, berwarna kuning kombinasi merah. Pasangan sapi itu digandengkan dengan menggunakan 'pangonong' atau (rangkaian kayu berukir).
Pantauan Suara.com, Sapi Sonok berbeda dengan kerapan sapi, Kalau kerapan sapi, sapinya jantan dan yang ditonjolkan kekuatan dan kecepatan berlari. Sementara Sapi Sonok didandan bak seperti pengantin dan lebih memperlihatkan keindahan dan keserasian pasangan sapi.
Leggokan dan kelihaian sapi saat berjalan dari start hingga menginjakkan kakinya di 'pattokan' (sebatang kayu melintas) di finish tak lepas dengan iringan musik tradisional yaitu Saronen.
Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengungkapkan Sapi Sonok merupakan lambang budaya yang harus dijaga kelestariannya dan dikembangkan oleh para generasi berikutnya.
"Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak, hususnya para pemilik sapi yang telah ikut serta dan terus berusaha menjaga budaya nenek moyang ini," katanya.
Fauzi mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, menurutnya dengan digelarnya kontes Sapi Sonok ini dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Sumenep dan juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, lebih-lebih bagi pemilik sapi.
"Sapi ini terlihat cantik tentu tidak mudah, pasti membutuhkan perawatan dan perlakuan husus, makanya harga Sapi Sonok ini mahal" terangnya.
Baca Juga: Diyakini Membawa Berkah, Lebih Dekat dengan Ritual Diinjak Sapi di India
Untuk itu, pihaknya sangat berharap kepada semua element masyarakat hususnya generasi penerus agar terus peduli terhadap budaya leluhur agar tetap lestari sehingga tak hilang ditelan masa.
Kontributor : Muhammad Madani
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!