Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 24 September 2019 | 16:47 WIB
Mahasiswa mengepung pintu belakang DPR RI, Selasa (24/9/2019). [Suara.com/Novian Ardiansyah]

Dosen komunikasi Stikosa-AWS Fajar Arifianto mengatakan kampus juga memberikan kebebasan kepada mahasiswa. Terkait aksi meliburkan diri itu, menurut Fajar, civitas akademika tidak nggandholi. Justru, kampus mempersilakan mahasiswanya tidak kuliah untuk menyuarakan aspirasinya.

“Kami rasa teman-teman (mahasiswa) sudah memiliki nalar dewasa. Mereka ingin menyuarakan aspirasi. Jadi kami tidak mempermasalahkan jika teman-teman meliburkan diri,” lanjutnya.

Bahkan Fajar menyatakan aksi ini mendapat dukungan dari sejumlah dosen. Para dosen memberikan support ke mahasiswa dengan akan turut serta pada aksi itu.

“Termasuk saya. Kebetulan saya hari Kamis tidak ada jam mengajar. Saya akan ikut bergabung dengan mahasiswa,” terang mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini.

Baca Juga: Demo ke DPR Naik KRL, Mahasiswa Membludak Turun di Stasiun Palmerah

Sementara itu, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) saat dikonfirmasi menyampaikan jika masih membahas seruan aksi tersebut di dalam internal kampus. Sedangkan dari pihak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) masih belum bisa di hubungi hingga saat ini.

Kontributor : Arry Saputra

Load More