SuaraJatim.id - Proyek Bandara Kediri hingga kini masih dalam tahap pembebasan lahan. Luas lahan yang ditargetkan seluas 372 hektare masih terpenuhi sebanyak 355 hektare. Sementara 17 hektare, masih dalam tahap pembebasan lahan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menjelaskan pihak pengembang tanah masih menunggu beberapa bidang rumah yang akan diselesaikan untuk proses pengadaan lahan.
"Karena ada beberapa bidang rumah yang akan diselesaikan proses pengadaan lahannya. Kalau dari pihak pengembang tanah itu selesai pembebasan lahan ya segera dibangun," kata Emil, Kamis (3/10/2019).
Pembangunan yang akan dilakukan apabila pembebasan lahan sudah selesai semua meliputi Airside, sisi udara dengan landasan pacunya,serta terminal untuk bandara tersebut.
"Itu semua harus dibangun supaya segera bisa beroperasi. Karena bagi pengembang semakin cepat beroperasi semakin baik," ujarnya.
Emil berharap pada tahun 2020 awal pembangunan bisa segera dimulai dan secepatnya bisa beroperasi dengan baik.
"Harapannya 2020 awal bisa dimulai masalah tahapannya ya langsung di bangun supaya bisa segera beroperasi semuanya dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut proyek ini ditargetkan pada Januari 2020 dan bisa diopersikan di tahun berikutnya. Meski Bandara ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), proses persiapan lahannya dalam koordinasi dengan gudang garam.
"Kalau groundbreaking selesai Januari, asumsinya akhir 2021 bisa selesai. Bagi pemprov itu jadi bagian penting karena ini pintu masuk dengan wilayah satu dari tiga proyek strategis," ujarnya.
Baca Juga: Proyek Bandara Kediri Siapkan 372 Hektare dengan Nilai Invest Rp 6 Triliun
Salah satu proyek itu adalah kawasan Selingkar Wilis yang bisa jadi pengembangan untuk menambah pertumbuhan ekonomi. Hal itu akan membuat investor tertarik dengan adanya Bandara ini.
"Saya rasa bisa jadi pengembangan dari sektor pendidikan, prindustrian perikanan pariwisata dan seterusnya. Itu akan menjadi cepat apakah di Kediri di Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Blitar," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Profesi Kantoran Ini di Ujung Tanduk, Digilas AI Tanpa Ampun! Cek Posisimu
-
Jangan Sampai Kehabisan, Ini Syarat dan Trik Cepat Dapat Dana Kaget
-
Khofifah: FESyar Bukan Sekadar Seremoni! Jatim Siap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional
-
Menguak Asal-usul Kata 'Jancuk' dari Umpatan Tabu Jadi Simbol Keakraban Arek Suroboyo
-
UMKM Mojokerto Produksi Sepatu Olahraga Berkualitas, Ditawari Gubernur Khofifah Ikut Misi Dagang