SuaraJatim.id - Beberapa bulan sepulang dari Malaysia, Mohamad Imron (33), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar itu memukuli ayahnya pada bagian kepala dengan linggis tanpa sebab yang jelas. Kejadian lebih dari 3 tahun lalu inilah yang membuatnya kini harus hidup dalam pasungan.
Ratinah (54), ibu Imron, menceritakan kembali kisah pilu yang dialami keluarganya itu ketika anak sulungnya yang baru pulang dari Malaysia tanpa sebab yang jelas tiba-tiba memukuli ayahnya, Slamet (65), dengan sebuah linggis di bagian kepala.
“Kepala dan wajahnya penuh darah yang keluar dari pelipis yang bocor,” ujar Ratinah dalam Bahasa Jawa.
Slamet, ujar Ratinah, dilarikan ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Blitar dan menjalani perawatan selama lebih dari satu minggu. Sedangkan Imron, lanjutnya, diamankan warga dan dipasung di kandang kambing di belakang rumahnya.
Baca Juga: Klaim Ayah Pasung Sang Anak karena Sayang
“Jadi saya bolak-balik rumah sakit dan rumah. Di rumah sakit jagain bapaknya Imron, dan di rumah ngurus Imron, ngasih makan,” ujar Ratinah yang selama ini memang hanya tinggal bertiga karena dua adik Imron sama-sama bekerja di luar kota.
Apa yang mendorong Imron memukuli bapaknya sendiri yang sedang tiduran di kursi bambu, Ratinah tidak tahu.
Suara.com menanyakan kepada Imron apa yang membuatnya memukuli ayahnya sendiri, Slamet, pria bertubuh kecil yang sakit-sakitan.
“Tidak tahu. Mungkin waktu itu saya jengkel lihat bapak tiduran saja. Tapi kayak ada yang membisiki saya suruh ambil linggis dan pukul kepalanya,” ujar Imron.
Setelah itu Imron mengaku menyesal. Dan ketika warga sekitar rumah meringkusnya dia pun pasrah, termasuk ketika kemudian dia dipasung di kandang kambing.
Baca Juga: Pengakuan Bapak Pasung Anaknya di Tangsel: Saya Terpaksa
Kurang lebih selama dua tahun Imron tinggal di kandang kambing. Dengan kaki diikat rantai yang panjangnya kurang dari satu meter Imron tidur, makan, kencing dan buang air besar di tempat yang sama. Selama kurun waktu itu, dua kali Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengirimnya ke rumah sakit jiwa di Malang. Sekali diantaranya dia melarikan diri setelah beberapa minggu dirawat.
Berita Terkait
-
Adu Pendidikan 2 Cabup Blitar Rijanto Vs Rini Syarifah, Panas Usai Debat Dihentikan
-
Skill Mumpuni Pemain Keturunan Blitar: The Next Thom Haye di Timnas Indonesia
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
-
Mengunjungi Wisata Religi Makam Bung Karno, Ada Lukisan Jantung Berdetak
-
Biodata Arkhan Kaka, Striker Muda Timnas dengan Tinggi di Atas Rata-Rata Orang Indonesia
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang
-
Terungkap Bunker Milik Bandar Narkoba di Surabaya, Isinya Bikin Syok
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako