SuaraJatim.id - Dalam sepekan, setidaknya enam wilayah gunung di Jawa Timur mengalami kebakaran. Data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) menyebut kawasan gunung yang terbakar meliputi Gugusan Gunung Ijen, Tahura Arjuno Welirang, Gugusan Gunung Wilis, Pegunungan Kawi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Gunung Raung.
Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Satriyo Nur Seno mengatakan, kekinian pihaknya belum bisa merinci secara pasti luasan hutan yang terbakar di enam wilayah gunung di Jatim tersebut.
"Kami belum bisa mendata secara rinci untuk luasannya. Informasi dari kawan-kawan Perhutani maupun Tahura, TNBTS ada ribuan hektar yang terbakar," kata Satriyo kepada kontributor Suara.com, Selasa (22/10/2019).
Meski begitu BPBD Jatim, kata Satriyo, mendapat laporan jika dampak kebakaran di Jawa Timur telah menghanguskan lahan seluas tiga ribu hektare lebih.
Baca Juga: Terjebak di Kebakaran Gunung Laung, Tujuh Pendaki Asal Singapura Selamat
Pemadaman kebakaran di gunung-gunung tersebut dilakukan dengan cara manual, kecuali Gunung Arjuno Welirang yang dilakukan dengan cara water bombing.
Pemadaman secara manual dilakukan dengan membakar sampah atau dari tumbuhan dan ranting yang dipotong atau disebut penyekatan manual. Nantinya api yang menyala di bawah akan bisa menutup api yang berasal dari atas. Namun pembakaran tersebut dikontrol dan dikelola oleh petugas di sana.
"Kita buat skat dari selasar, yang dibakar biasanya sampah dari tumbuhan yang dipotong. Kita sekat kemudian di bakar dari bawah. Sehingga api melawan api. Jadi tidak sampai ke bawah. Api yang di bawah nanti akan bisa menutup yang di atas," jelasnya.
Sedangkan untuk karhutla menggunakan water bombing saat ini hanya di lakukan di Gunung Arjuno saja. Pemadaman menggunakan water bombing, diakui Satriyo, masih terbatas untuk Gunung Arjuno Welirang.
Hal tersebut dikatakannya karena penggunaan helikopter untuk pemadaman ini harus menggunakan pembuatan SK tanggap darurat yang disetujui oleh Gubernur Jawa Timur.
"Itu lah kenapa kok Arjuno saja yang menggunakan water bombing, padahal yang lain juga butuh. Prosesnya tidak segampang itu. Karena di wilayah udara harus melibatkan semua unsur dan harus ada izin," katanya.
Baca Juga: Pantau Kebakaran Gunung Merbabu, Polres Boyolali Kerahkan Puluhan Personel
Satriyo melanjutkan, ketika izin penggunaan helikopter water bombing hanya di Gunung Arjuno maka pemadaman hanya dilakukan di area itu saja dan tidak bisa digunakan di tempat lain karena sudah menjadi SOP.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Warung Mbok Yem Kebakaran? Kronologi Gunung Lawu Terbakar Hingga Fakta Terbaru Kondisi Pemiliknya
-
Kebakaran Hutan di Gunung Lawu, Petugas Sebut Fokus Pemadaman Berbeda Siang dan Malam
-
Penampakan Kawasan Gunung Bromo yang Hangus Akibat Kebakaran
-
Perjuangan Berat Relawan Padamkan Api di Sekitar Kawasan Gunung Bromo
-
Pelaku Kebakaran Bromo Tuntut Balik Pengelola, Bintang Emon Geram: Kalo Mau Nyalahin, Angin Kek
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
Polres Boyolali Tangkap Pengeroyok Nenek yang Ketahuan Mencuri Bawang
-
Bos Antam Ungkap Harga Emas 2025 Bakal Terus Naik, Siap Geber Produksi
-
Kaki Marselino Ferdinan Bikin Pelatih Inggris Terkesima
-
Penyanyi Andre Hehanusa Temui Jokowi, Bahas Potensi Sepak Bola Indonesia Timur
-
Sejarah! Liga Inggris Punya 6 Wakil di Liga Champions Musim Depan
Terkini
-
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 3,8
-
BRI Dorong Pemerataan Pendidikan di Daerah 3T Lewat Inovasi Teknologi
-
Panas! Perebutan Kursi Ketua DPD Partai Golkar Jatim Dimulai
-
Gudang di Surabaya Simpan Ribuan Drum Sianida, Diduga Dijual Bebas ke Penambang Ilegal
-
Daftar Link DANA Kaget Terbaru Kamis, Lumayan untuk Nongkrong Malam Nanti