Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 22 Oktober 2019 | 18:47 WIB
Salah satu helikopter yang digunakan untuk water bombing. [Antara]

"Jadi mohon penekanan ke warga atau teman-teman media karena prosesnya seperti itu. Jangan dikira nanti petugasnya tidak bekerja," jelasnya.

Helikopter water bombing dengan nomor lambung RDPL 34260 berjenis MI-8 ini berasal dari BNPB, dan didatangkan dari Kalimantan Selatan setelah BKO pemadaman hutan kemudian di geser ke Jatim. Heli tersbut sudah beroperasi sejak Selasa (15/10/2019) lalu.

Satriyo menyebut bahwa selama tiga hari heli tersebut hanya parkir lantaran mengambil air terkendala oleh awan dan angin serta cuaca yang tidak mendukung. Heli tersebut baru bisa beroperasi bersih pada tanggal 19-22 Oktober.

Kebakaran hutan juga sulit dipadamkan lantaran angin kencang, kecepatan angin membawa api menyebar kemana-mana. Angin tersebut juga tak menguntungkan helikopter.

Baca Juga: Terjebak di Kebakaran Gunung Laung, Tujuh Pendaki Asal Singapura Selamat

"Hari ini optimal jalan, satu kali shooting, tiga kali ambil air sudah sekitar 12 ribu ton pemadaman di Arjuno Welirang. Tapi belum bisa dipadamkan semua, aman beroperasi jam 6-11 saja untuk penerbangan," jelasnya.

Kontributor : Arry Saputra

Load More