SuaraJatim.id - Rumah berdinding papan kayu tanpa plafon dan berlantai plesteran semen menjadi tempat tinggal Siti (90) dan Simah (83). Hanya ada satu dipan tua, sepasang kursi usang serta dua lemari tua dari kayu mengisi ruang tamu, sekaligus ruang tidur tempat tinggal dua nenek bersaudara yang mengalami kebutaan sejak muda.
Selain ruangan tersebut, terdapat dapur yang sebagian lantainya masih berupa tanah dengan kondisi peralatan memasak yang usang. Pun di salah satu sudut, hanya ada tungku tradisional untuk tempat mereka mengolah masakan kakak adik warga Dusun Karang Ploso, Desa Klampok Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
Meski memiliki keterbatasan penglihatan karena buta, kedua saudara itu masih bisa bicara dan mendengar dengan baik. Walau saat berjalan, Siti harus perlahan melangkah menggunakan sebuah tongkat.
Di usia yang sudah lanjut, Simah masih bisa mendengar dan menjawab pertanyaan dengan baik. Sedangkan sang kakak, Siti yang bicaranya mulai kurang bagus hanya bisa menjawab sesekali saat ditemui di rumahnya pada Minggu (3/11/2019).
Baca Juga: Kisah Lansia 80 Tahun Asal Sragen yang Nyaris Tewas Diserang Ratusan Tawon
Mbah Simah menceritakan sebenarnya saudaranya ada lima orang, kini hanya tinggal dirinya dan Mbah Siti yang masih hidup.
"Kami lima bersaudara, tiga sudah meninggal, hanya tinggal kami yang masih hidup. Ada dua keponakan anak dari Saridi, tapi tidak tinggal bersama kami. Saya dan Mbah Siti saling membantu, entah itu masak atau berjalan ke dapur atau ke tempat tidur," ujar Mbah Simah.
Dalam kesehariannya, Simah menjadi penunjuk arah Siti untuk berjalan ke dapur atau berjalan menuju ranjang untuk istirahat. Mereka selalu bersama-sama, bahkan tidur pun keduanya selalu berdampingan.
"Saya selalu mendampingi Mbah Siti kalau jalan kemana-mana. Dia selalu mencari atau memanggil, bahkan tidurpun dia tidak mau ditinggal," kata Simah yang duduk di samping saudaranya itu.
Simah yang mengalami kebutaan sejak usia anak-anak itu melanjutkan untuk kebutuhan hidup seperti memasak dan mandi dilakukan sendiri bersama kakaknya. Tapi, kadang juga tetangga memberi bantuan makan dengan memasakkan.
Baca Juga: Geger, Pria Lansia Tunawisma Tewas di Tengah Rel Kereta Api
"Untuk makan, saya bergantian masak sama Mbah Siti. Tapi, kadang ada tetangga yang memberikan nasi dan lauk untuk kita," kata Simah.
Berita Terkait
-
Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos Jalin Sinergi Dengan Kemendagri
-
Bos BP Taskin Ajak Semua Pihak Bersatu Lawan Kemiskinan dan Kelaparan
-
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
-
Budiman Sudjatmiko: Pengentasan Kemiskinan Lebih dari Sekadar Bansos
-
Kemenko PMK Anugerahi Penghargaan Atas Aksi Nyata PNM Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk