Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 06 November 2019 | 14:28 WIB
Ayah kandung korban Atap SD Ambruk, Jubair memegang foto almarhum anaknya Irza Amira. [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Orang tua korban siswi yang meninggal Irza Amira (8) akibat insiden ambruknya atap SD Gentong di Kota Pasuruan mengaku tak menyangka anaknya lebih dahulu meninggalkannya.

Jubair (39), menceritakan sesaat setelah peristiwa itu terjadi. Seperti hari-hari biasanya, ia memulai aktivitas pekerjaannya di toko mebel. Sementara anaknya Irza Amira bersekolah di SDN Gentong di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Saat sedang bekerja, Jubair mendapatkan kabar duka bahwa atap sekolah tempat anaknya belajar ambruk. Kemudian ia langsung pulang ke rumah untuk segera mengecek ke sekolahan.

"Saat saya kerja, dapat kabar sekitar setengah 9 pagi ada kelas 2 SD ambruk, kelas anak saya kan itu. Saya langsung pulang ganti baju ke sekolahan, ke TKP untuk mengecek," ungkapnya Jubair kepada kontributor Suara.com, Rabu (6/11/2019).

Baca Juga: Kondisi Enam Siswa Korban Ambruknya Atap SD Gentong Mulai Membaik

Saat tiba di sekolah, Jubair melihat kondisi heboh wali murid yang bingung dan berteriak. Ia langsung mencari anaknya, namun ia tak menemukannya. Setelah mendapat informasi jika korban di bawa menuju RSUD R Soedarsono, bapak tiga anak ini langsung bergegas menuju rumah sakit

"Di TKP sudah tumpah ruah, orang tua sudah bingung heboh, terus saya cari anak saya nggak ketemu. Ada yang bilang 'anak sampeyan di rumah sakit di UGD'. Saya cek di sana ternyata banyak korbannya sekitar 15 sampai 20 orang yang luka berat maupun luka ringan," jelas Jubair.

Jubair langsung mencari anaknya, ia mengira anaknya itu dirawat si ruangan lainnya. Ia pun bertanya kepada dokter dan diberitahukan jika anaknya sudah dalam kondisi tak bernyawa.

"Saya cari anak saya kok enggak ada dimana, mungkin anak saya dirawat di tempat lain. Terus saya tanya ke dokternya, 'Dok anak saya dimana?', 'Oh di sebelah sana mas di sebelah utara di selambu warna hijau'. Ternyata saya lihat benar anak saya disitu saya cek dan benar anak saya dan sudah almarhum," katanya sambil matanya berkaca-kaca.

Jubair mengaku tak memiliki firasat ketika anaknya menjadi korban atas insiden ini. Jenazah anaknya kini telah dimakamkan di TPU Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan.

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Gubernur Anies Justru Copot Atap JPO Sudirman

"Kejadian kemarin waktu kerja ya nggak ada firasat apa-apa. Anak saya sudah dimakamkan di TPU Kecamatan Gading Rejo," jelasnya.

Load More