SuaraJatim.id - Ada banyak cerita di balik hebohnya sosok rektor cantik yang juga masih sangat muda Risa Santoso. Rektor pertama Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang ini mengaku awalnya tak memiliki cita-cita untuk menjadi rektor.
"Kebetulan ada kesempatan ya saya ambil," kata Risa saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/11/2019).
Alumnus University of California Berkeley ini mengatakan, ia hanya ingin menjadi sosok pencipta yang berdampak positif. Namun, bukan berarti ia tak paham dunia pendidikan. Sebab, saat menempuh studi S2 di Harvard University, Ia memilih jurusan magister pendidikan.
Lantas apa yang akan diaplikasikannya di Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang berdasarkan hasil studi di luar negeri? Dara kelahiran 27 Oktober 1992 ini mengaku bakal tidak mewajibkan mahasiswa mengerjakan skripsi.
Menurutnya, yang paling penting adalah mahasiswa dapat merangkum studinya selama empat tahun menempuh pendidikan. Kemudian menjadikan mahasiswa siap di dunia kerja.
"Mungkin bisa projects lain, melibatkan magang atau melibatkan perusahaan yang dia tuju. Saya pikir itu lebih berdampak kepada mereka (mahasiswa)," kata Risa.
"Kalau mau melanjutkan S2, mau jadi dosen akademisi tentunya tetap bikin skripsi," imbuhnya.
Ia melanjutkan, pekerjaan rumah (PR) paling besar di dunia pendidikan nasional adalah agar bisa menyiapkan mahasiswa, tidak hanya sesuai job desk sekarang, tapi juga untuk perubahan di masa depan.
Ia juga membenarkan pernah bekerja di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) tak lama usai lulus perguruan tinggi alias wisuda. Kala itu Risa bertugas sebagai Tenaga Ahli Muda KSP yang dikomandoi Luhut Panjaitan.
Baca Juga: Aktif sebagai Motivator, Jejak Sang Ayah Rektor Termuda Risa Santoso
"Dua tahunan ikut KSP, sampai 2017. Saya di bawah Deputi III bidang isu - isu strategis ekonomi, sebagai tenaga ahli," ungkapnya.
Selanjutnya, ia lantas direkrut menjadi dosen di Institut Asia Malang yang kala itu masih terbagi dua dalam bentuk Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) ASIA Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang.
Selain aktif pengajar, Risa juga diamanahi sebagai Direktur Pengembangan Bisnis.
Lantas apa alasannya meninggalkan KSP? Penggemar beladiri aikido ini mengatakan ia ingin bisa merasakan terjun langsung ke lapangan.
"Karena di KSP lebih soal policy-nya, rekomendasi. Alasannya kembali ke Malang agar bisa terjun ke lapangan dan merasakan hasilnya langsung," katanya.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Aktif sebagai Motivator, Jejak Sang Ayah Rektor Termuda Risa Santoso
-
Rektor Termuda Risa Santoso Ternyata Jago Beladiri Aikido
-
Mantan Staf Presiden Jadi Rektor Termuda, Inilah Profil Risa Santoso
-
Top 5 Lifestyle : Rektor Termuda yang Cantik, Kuliner Peninggalan Belanda
-
Jadi Rektor Termuda di Indonesia, 3 Fakta Menarik Risa Santoso
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim