SuaraJatim.id - Polemik mengenai pernyataan Putri Presiden RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan sosok sang ayah dengan Nabi Muhammad SAW, membuat PWNU Jatim mengeluarkan sikap terkait hal itu.
Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar meminta kepada siapapun yang berucap menimbulkan kegaduhan untuk segera meminta maaf dan mencabut ucapannya. Menurutnya, Indonesia tengah menjadi target untuk dipecah belah dari orang luar.
"Siapapun, tokoh apapun yang berucap sekiranya menimbulkan kegaduhan, menimbulkan ruwet-ruwet, ndak usah diucapkan. Ayo gentle demi negara, akui dan minta maaf," kata Kiai Marzuki di Sekretariat PWNU Jatim pada Selasa (19/11/2019).
Marzuki mengatakan, tidak apa-apa mengorbankan malu sedikit demi menjaga keamanan dan kondusifitas negara.
Baca Juga: Sukmawati Bandingkan Nabi Muhammad - Soekarno, MUI: Menyinggung Umat Islam
"Demi negara, menjaga stabilitas negara maka harus menyatakan didepan wartawan, pernyataan itu dicabut. Itu akan lebih baik. Enggak apa-apa mungkin sedikit agak malu, demi keutuhan dan keamanan negara," lanjutnya.
Namun, apabila Sukmawati tak kunjung mencabut ucapannya maka ia meminta kepada aparat penegak hukum mengambil tindakan. Misalnya, melakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan.
"Andai ada seseorang yang berucap ada kegaduhan dan belum mencabut ucapannya maka besar harapan kami kepada aparat untuk tanggap, bukan tangkap. Dengan cara dipanggil kah tabayyun," ujarnya.
Ia juga meminta kepada para pejabat-pejabat tinggi negara, bahkan presiden untuk ikut membantu menyelesaikan polemik ini. Hal itu dilakukan agar tak memancing emosi masyarakat dan terjadi kegaduhan yang lebih besar.
"Jadi ada Bu Megawati bisa mengajak omong ada presiden atau wakil kementerian yang bisa ajak ngomong, kapolri dan semacamnya. Jadi ada penyelesaian oleh aparat negara tapi persuasif dulu. Sekiranya sudah selesai diikuti pernyataan mencabut itu akan lebih baik," tuturnya.
Baca Juga: Kisruh Pidato Sukmawati, Fahri Hamzah Ungkap Akar Islam Bung Karno
PWNU Jatim tak akan melaporkan Sukmawati karena hal itu justru akan menambah suasana semakin ramai. Marzuki hanya meminta dua hal yakni bisa mencabut dan meminta maaf apa yang diucapkan, serta meminta aparat lebih proaktif dalam menangani masalah ini.
Berita Terkait
-
Sejarah Bung Karno Dituduh Jadi Dalang G30S PKI, Kini Tap MPRS 33 Telah Dicabut
-
Kehidupan Siti Oetari yang Jarang Diketahui, Istri Pertama Presiden Soekarno Sekaligus Nenek Maia Estianty
-
Daftar 23 Pahlawan Kemerdekaan RI dari Muhammadiyah, Termasuk Jenderal Sudirman hingga Buya Hamka dan Soekarno
-
Sejarah Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka: Digagas Presiden Soekarno, Dialihkan Jokowi ke IKN di HUT RI ke-79
-
Jokowi Ubah Tradisi Upacara Bendera Pusaka Warisan Soekarno di Istana Merdeka, Cetak Sejarah 17 Agustus 2024 di IKN!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini
-
Pertumbuhan Ekonomi Jatim TW III-2024 Tertinggi di Pulau Jawa, Tumbuh 1,72 Persen q-to-q