SuaraJatim.id - Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho menyempatkan diri menjenguk balita berinisial JA (4) yang diduga dianiaya lantaran mengalami lebam-lebam di bagian tubuhnya hingga kemaluan.
Sandi menceritakan, saat menjenguk, JA dalam keadaan tertidur dan tak bisa diajak untuk berkomunikasi karena sedang beristirahat. Namun, ia kemudian berkomunikasi dengan orang tuanya untuk mendapatkan informasi yang dialami JA.
"Saya tadi masuk anaknya sedang tidur, jadi enggak bisa ngobrol sama anaknya. Cuma sama ibunya saja. Kita tanya anaknya umur berapa tahun, terus apa yang diketahui tentang kejadian ini dan langkah rumah sakit," ujarnya usai menjenguk JA di IGD RSUD dr Soetomo di Kota Surabaya pada Senin (2/12/2019).
"Ibunya menyampaikan terkait info anaknya sebelum dibawa ke rumah sakit mengalami demam yang tak kunjung turun, terus mengalami step (kejang-kejang) dan akhirnya di bawa ke rumah sakit, "lanjutnya.
Baca Juga: Balita yang Jadi Korban Penganiayaan Kini Sudah Bisa Berinteraksi
Sementara itu, Humas RSUD dr Soetomo Pesta Parulian menyebut jika kondisi JA sudah bisa berinteraksi dan makan seperti biasa. Terkait luka atau lebam, pihaknya masih melakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh divisi forensik untuk memastikan apa penyebabnya.
"Kami masih menunggu hasilnya, apa akibat kekerasan atau cedera hal-hal lain. Jadi setiap dokter melakukan tindakan diagnosa melalui beberapa tahap. Pemeriksaan pertama menanyakan keluhan, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik," jelasnya.
Kekinian, Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Parulian menyampaikan jika dokter yang menangani JA masih belum bisa menentukan diagnosa lebam-lebam di tubuhnya. Menurutnya, lebam di tubuh bisa saja bukan karena luka melainkan penyebab lain.
"Apakah itu luka lebam atau memang punya kelainan medik yang bisa di tandai dengan lebam-lebam di kulit, misalnya kelainan darah. Jadi ini masih berjalan untuk menentukan penyebabnya itu," kata Pesta.
Lebih lanjut Pesta mengatakan bahwa saat ini masih dalam tahap pemeriksaan anamnesis yakni mencari informasi terhadap orang tuanya untuk mengetahui apa yang dialami oleh anak tersebut.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Balita yang Lebam di Kemaluan, Polisi Periksa 6 Saksi
"Karena pasien masih anak, jadi belum bisa menceritakan secara detail apa yang dia rasakan. Kita mencoba mengekurucutkan apa penyebab dari anak ini, kita dibantu oleh disiplin ilmu dokter dan bedah psikiater," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Majelis Taklim Deklarasikan Gerakan Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
-
Sadis! Ibu Tiri di Cilincing Aniaya 2 Anak Sambung Hingga Kejang dan Babak Belur
-
Rumah dan Sekolah Ternyata Rentan dengan Kekerasan Anak? Begini Penjelasannya
-
Cegah Terulang Kasus Batita Dianiaya, Pemerintah Harus Perbanyak Pelatihan Pengasuhan di Daycare
-
Fakta di Balik Aksi Keji Bos Daycare Meita Irianty: Kaki Bayi Miring hingga Jeritan Tangis Anak Saban Hari
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini
-
Pertumbuhan Ekonomi Jatim TW III-2024 Tertinggi di Pulau Jawa, Tumbuh 1,72 Persen q-to-q